JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak khawatir berhadapan dengan koalisi besar yang kini masih dijajaki lima partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, koalisi besar dianggapnya belum terbentuk dan masih berupa penjajakan partai-partai politik.
"Koalisi yang lain masih di awang-awang, ngambang, baik partainya apalagi figurnya. Kita siap lahir batin. Dengan atau tanpa tambahan dukungan," kata Hermawi kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
Hermawi mengatakan, KPP justru sudah memastikan diri dibandingkan koalisi yang lain.
Baca juga: Bantah KPP Koalisi Kecil Usai Wacana Koalisi Besar, Nasdem: Jangan Terjebak Terminologi
Misalnya, soal figur calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan.
Begitu pula, syarat pengusungan capres maupun calon wakil presiden (cawapres) yaitu presidential threshold (PT) 20 persen yang diklaim sudah terpenuhi di KPP.
"Ukurannya, PT 20 persen. Kita (KPP) sudah 28 persen," ujar Hermawi.
"Kan, koalisinya sudah pasti, sudah jelas, sudah declare," katanya lagi.
Selain itu, Hermawi mengungkapkan bahwa KPP sudah memulai terlebih dulu menjalankan strategi untuk menghadapi siapa pun partai politik atau koalisi pada Pemilu 2024.
Strategi itu, dari bakal capres Anies yang sudah mulai berkeliling menyapa rakyat.
Baca juga: Tak Yakin Koalisi Besar Terwujud, Pengamat Sebut Tergantung Komposisi Capres-Cawapres
Oleh karena itu semua, Hermawi mengatakan, KPP khawatir tak dengan keberadaan bakal koalisi besar.
"Besar kecil ini kan hanya soal dukungan untuk mendaftar ke KPU. Tidak ada kekhawatiran, kami siap lahir batin," ujarnya kembali menegaskan.
Sebagai informasi, belakangan muncul dinamika politik menyoal penjajakan lima partai politik membentuk koalisi besar.
Lima partai ini adalah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Padahal, Golkar, PAN dan PPP sendiri sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Baca juga: Pengamat Prediksi KPP Face to Face dengan Koalisi Besar pada Pilpres 2024
Disinyalir, koalisi besar juga akan ketambahan PDI-P yang merupakan partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019.
Presiden Jokowi bahkan digadang-gadang sebagai pembentuk koalisi besar.
Pasalnya, Jokowi langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” ujar Jokowi usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Namun, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut campur terkait penggabungan koalisi.
“Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja,” kata Jokowi.
Baca juga: Muncul Wacana Koalisi Besar, Pengamat: KPP Koalisi Kecil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.