Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pencarian Pilot Susi Air, TNI: 1 Prajurit Tewas, 4 Orang Selamat, 5 Lainnya Belum Kembali

Kompas.com - 17/04/2023, 17:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan mengungkapkan, terdapat satu prajurit yang terkonfirmasi tewas usai ditembaki teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat operasi pencarian pilot Susi Air Philip Mark Methrtens.

Adapun prajurit yang tewas adalah Pratu Miftahul Arifin. Bambang mengatakan Arifin gugur tertembak KKB saat sedang melakukan penyergapan.

"Tadi siang terakhir saya komunikasi dengan yang di lapangan, kepastian yang gugur itu satu orang. Itu Pratu Arifin," ujar Bambang saat ditemui di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur Usai Ditembak KKB di Nduga, Korban Terjatuh ke Jurang

Bambang menambahkan, terdapat empat prajurit yang sudah kembali ke posnya masing-masing setelah adanya penyerangan itu. Keempat prajurit ini kembali dalam keadaan sehat.

Sementara itu, masih ada lima prajurit lain yang belum kembali ke posnya. Tidak diketahui kondisi mereka saat ini.

"Sampai siang tadi masih dilakukan pencarian. Tinggal lima yang terakhir," ucapnya.

Bambang belum bisa memastikan kondisi kelima prajurit yang belum kembali tersebut. Yang pasti, kata dia, yang terkonfirmasi meninggal sejauh ini baru satu prajurit, yakni Pratu Arifin.

Bambang pun berharap lima prajurit ini akan segera kembali ke posnya.

"Kita belum bisa memastikan. Tetapi kalau lihat kasus sebelumnya yang empat orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa, 'ah mungkin yang empat sudah (gugur)'. Tapi ternyata tidak," jelas Bambang.

Baca juga: Prajurit TNI Gugur Saat Cari Pilot Susi Air, Strategi Operasi Pembebasan Dinilai Tak Perlu Diubah

"Jadi yang berita simpang siur (meninggal lebih dari satu orang) kan banyak, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal satu orang. Yang lainnya sudah kembali ke posnya masing-masing," imbuhnya.

Kronologi Pratu Arifin gugur ditembaki KKB

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memaparkan kronologi soal peristiwa prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang diserang KKB saat operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).

Adapun penyerangan tersebut terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore WIT.

Akibat penyerangan itu, satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin, gugur.

Baca juga: Ketika Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Tewaskan Prajurit TNI...

Julius mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi ketika Satgas Yonif Raider 321 sedang mendekati posisi penyandera Philips.

“Dari Satgas (Yonif Raider 321) mencoba menyisir mendekati posisi dari para penyandera (KKB), kemudian ada serangan dari mereka (kelompok kriminal bersenjata),” kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com