Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suap Wali Kota Bandung Pakai Kode "Everybody Happy" dan "Nganter Musang King"

Kompas.com - 16/04/2023, 03:04 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi suap Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Yana Mulyana diduga menggunakan kode "every body happy" dan "nganter musang king".

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan, Yana diduga menerima suap terkait pengadaan CCTV dan jaringan internet untuk program Bandung Smart TV Tahun Anggaran 2022-2023.

Menurut Ghufron, program tersebut telah dicetuskan pada 2018. Saat Yana dilantik sebagai Wali Kota Bandung pada 2022 program itu masih berjalan dan memaksimalkan layanan CCTV serta internet tersebut.

Adapun pihak yang ditunjuk sebagai penyedia layanan CCTV dan jasa internet adalah PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) dan PT Citra Jelajah Informatika (Cifo).

Baca juga: Terima Suap, Wali Kota Bandung dan Keluarga Plesiran ke Thailand dan Beli Sepatu LV

Salah satu tersangka dalam perkara ini, Benny menjabat sebagai Direktur dan Andreas Guntoro sebagai Manager PT SMA. Kemudian, Sony Setiadi menjabat sebagai CEO PT Cifo.

Pada Agustus 2022, atas sepengetahuan Benny, Andreas, dan Sony menemui Yana di Pendopo Wali Kota Bandung.

“Dengan maksud agar bisa mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Bandung,” kata Ghufron dalam konferensi pers di KPK, Minggu (16/4/2023).

Pertemuan itu difasilitasi Sekretaris Dishub Pemkot Bandung, Khairul Rijal.

Baca juga: Bukti Awal, KPK Duga Wali Kota dan Kadishub Kota Bandung Terima Suap Rp 924,6 Juta

Pada Desember 2022, Sony, Khairul Rijal dan Yana kembali bertemu. Kali ini, Yana diduga menerima sejumlah uang dari Sony.

Mereka membahas pengkondisian agar PT Cifo bisa ditunjuk sebagai pelaksana pengadaan jaringan internet di Dishub Kota Bandung.

“Walaupun keikutsertaan PT Cifo dalam proyek tersebut melalui aplikasi e-catalogue,” ujar Ghufron.

Setelah pertemuan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemkot Bandung, Dadang Darmawan diduga menerima uang melalui Khairul Rijal.

Baca juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang Terjaring OTT KPK Punya Harta Rp 8,5 Miliar

Kemudian, Yana diduga menerima uang melalui sekretaris pribadinya yang bernama Rizal Hilman. Uang itu diduga bersumber dari Sony.

“Setelah Dadang dan Yana menerima uang, Khairul Rijal menginformasikan kepada Rizal Hilman dengan mengatakan ‘every body happy’,” tutur Ghufron,

KPK menduga, atas pemberian uang itu, PT Cifo ditetapkan sebagai pemenang proyek penyediaan jasa internet pada Dishub Pemkot Bandung. Nilai proyeknya mencapai Rp 2,5 miliar.


Selain itu, Dadang juga diduga menerima uang melalui Khairul RIjal yang bersumber dari Andreas selaku Manager PT SMA.

Suap diberikan terkait perintah Dadang mengubah termin pembayaran kontrak pekerjaan jasa internet senilai Rp 2,5 miliar dari 3 menjadi 4 termin.

Setelah perintah itu disepakati adanya pemberian uang guna menyambut lebaran tahun 2023.

“Diperoleh informasi, penyerahan uang dari Sony dan Andreas untuk Yana memakai istilah ‘nganter musang king’,” ujar Ghufron.

Dalam perkara ini, KPK menduga Yana dan Dadang menerima suap sebesar Rp 924,6 juta melalui perantara Khairul Rijal.

Penerimaan uang tersebut, yang juga menjadi barang bukti operasi tangkap tangan (OTT) ditetapkan sebagai bukti permulaan.

KPK menduga Yana menerima suap dari sejumlah pihak di luar perkara ini. 

“Masih akan terus di dalami lebih lanjut,” kata Ghufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com