Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Hunian Milenial Bisa Kurangi Ketergantungan dengan Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 13/04/2023, 17:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan hunian milenial yang memiliki konsep transit oriented Development (TOD) harus diperbanyak.

Terutama, menurut Jokowi, di kota-kota yang sudah mengalami kemacetan parah.

"Saya sangat menghargai ide besar dan dilaksanakan, bukan hanya ide saja tapi dilaksanakan di lapangan, (yakni) Pembangunan TOD-TOD baru, utamanya di kota-kota yang sudah macet di semua titik," ujar Jokowi saat meresmikan Hunian Milenial Indonesia yang berada di Rusun Samesta Mahata, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4/2023).

Hunian milenial berbasis TOD merupakan tempat tinggal yang dibangun dengan konsep vertikal. Hunian tersebut berada dekat dengan sarana transportasi publik.

Baca juga: Tertarik Punya Hunian di Rusun TOD Margonda? Segini Harga Jualnya

Selain terintegrasi dengan transportasi publik, hunian berbasis TOD memiliki desain yang cukup baik serta memiliki fasilitas yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari.

Kehadiran hunian tersebut juga akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menyebabkan kemacetan.

"Yang paling penting, ini disiapkan untuk hunian milenial. Yang kalau mereka beli, bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat, sudah masuk ke KRL, ke kereta api," kata Jokowi.

"Ke mana-mana pun bisa sehingga kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan-kendaraan pribadi, dengan mobil yang memacetkan, utamanya di Jabodetabek," ujarnya lagi.

Baca juga: Jokowi Teken Perpres, ASN Bisa Kerja Fleksibel dalam Hal Lokasi dan Waktu, tapi...

Lebih lanjut, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk membangun hunian milenial tidak hanya di kawasan Jabodetabek. Melainkan harus dibangun juga di berbagai daerah di Tanah Air.

Selain itu, hunian berkonsep TOD ini juga akan dibangun di lahan-lahan yang tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Nanti kerja sama dengan PP, dengan Perumnas, dengan Kementerian PUPR, saya kira harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini juga menyebut hunian tersebut memiliki harga yang cukup terjangkau.

Bahkan, pemerintah juga memberikan subsidi berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Cicilannya juga murah sehingga sangat pas sekali kalau untuk hunian anak-anak muda kita, hunian milenial ini," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Resmikan Hunian Milenial di Depok, Tipe Subsidi Sold Out

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com