JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu lima anggota kongres Amerika Serikat yang berasal dari Partai Demokrat.
Pertemuan itu dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/4/2023).
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dalam pertemuan itu pihak kongres AS menyatakan pentingnya bekerja sama dengan Indonesia.
"(Bapak Presiden bertemu) lima anggota kongres dari Demokrat dan dalam pembicaraan pertama dari pihak Amerika-nya memberikan komitmen mengenai pentingnya Indonesia, berpartner dengan Indonesia," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan.
Baca juga: [HOAKS] Jokowi Keluar dari PDI-P
"Kemudian yang kedua komitmen untuk memperdalam dan memperluas strategic partnership dengan Indonesia. Yang ketiga menyampaikan kembali apresiasi atas leadership Indonesia di G20 istilahnya mereka, "Indonesia is Shining Now" dan mereka memberikan dukungan yang kuat terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN," jelasnya.
Sementara itu, kata Retno, Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan itu.
Pertama, mengenai komitmen Indonesia terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan.
Retno menyampaikan, kedua isu itu diminati oleh para anggota kongres sehingga Presiden Jokowi menjelaskan secara rinci menggunakan data.
Baca juga: Jokowi: Saya Mutar Banyak Provinsi Lihat Harga Pangan Stabil
"Untuk menunjukkan bahwa kita telah achieve of things di bidang climate change. Termasuk environment, termasuk untuk mengurangi kebakaran hutan yang menurun lebih dari 80 persen," jelas Retno.
"Kemudian yang kedua, Bapak Presiden juga meminta dukungan untuk perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat," ungkapnya.
GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974.
Retno melanjutkan, Presiden juga menekankan pentingnya isu akses pasar, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia.
"Kemudian bapak presiden juga menyampaikan keinginan Indonesia agar menjadi bagian dari supply chain (rantai pasok) dunia dan supply chain dengan AS. Dan yang terakhir Bapak Presiden menyampaikan kesiapan kerja sama untuk transisi energi termasuk melalui Just Energi Transfer Partnership (JET-P)," jelasnya.
"Jadi JET-P ini uang yang sudah ada 20 miliar dolar AS. Sekarang tinggal bagaimana dengan uang yang tersedia itu kita mengimplementasikannya untuk mendukung transisi energi," tambah Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.