Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Pendukung Jokowi Mulai Lirik Prabowo, Tak Lagi Lihat Ganjar Semata

Kompas.com - 10/04/2023, 11:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan, pendukung Presiden Joko Widodo kini tak hanya memberikan dukungan buat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebagian massa Jokowi mulai mengalihkan dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ini berimbas pada naiknya tingkat elektabilitas Prabowo sebagai kandidat calon presiden (capres). Sebaliknya, angka elektoral Ganjar menurun signifikan.

"Sebagian pemilih Jokowi kemudian mulai menoleh kepada Pak Prabowo, tidak lagi semata-mata kepada Pak Ganjar, maka mulai turun," kata Djayadi dalam rilis survei daring, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Gerindra: Semua Partai Ngarep Prabowo Jadi Magnet Koalisi Besar di Pemilu 2024

Dalam survei terbaru LSI mengenai elektabilitas tiga nama kandidat capres, tingkat elektoral Prabowo berada di urutan wahid yakni 30,3 persen.

Angka itu naik signifikan dibanding survei Februari 2023 yang mana elektabilitas Prabowo saat itu sebesar 26,7 persen.

Sementara, pada survei Januari 2023, tingkat elektoral Menteri Pertahanan itu lebih rendah lagi, yakni 23,2 persen.

Sebaliknya, elektabilitas Ganjar tergeser di peringkat kedua. Pada survei Januari 2023, politisi PDI Perjuangan itu mengantongi elektoral 36,3 persen.

Pada survei Februari 2023, angka tersebut sedikit turun menjadi 35,0 persen. Lalu, pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar anjlok sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.

Baca juga: Survei LSI: Simulasi Tiga Capres, Elektabilitas Prabowo Teratas dengan 30,3 Persen

Menurut Djayadi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Prabowo naik dan Ganjar merosot. Salah satunya, sinyal dukungan atau endorsement yang berulang kali dimunculkan Jokowi ke Prabowo.

Memang, sebelumnya, Ganjar dicitrakan sebagai sosok penerus Jokowi. Pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 lalu disebut-sebut bakal memberikan dukungannya buat Ganjar.

Namun, karena kerapnya Prabowo di-endorse Jokowi, sebagian massa presiden perlahan mulai berpindah ke Prabowo, tak lagi semata-mata di pihak Ganjar.

Ini diperkuat dengan temuan survei LSI yang memperlihatkan bahwa publik yang puas terhadap kinerja kepala negara cenderung mendukung Prabowo (31,3 persen), lalu Ganjar (30,2 persen).

"Kalau kita berpikir secara sederhana, penurunan 8,1 persen turunnya suara Ganjar itu terpecah ke menjadi undecided voters, lalu sebagian ke Prabowo, sedikit ke Anies (mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)," terang Djayadi.

Selain itu, lanjut Djayadi, anjloknya elektoral Ganjar juga disebabkan karena batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Tanah Air.

Oleh publik, Ganjar dinilai menjadi salah satu penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel.

"Dilanjutkan dengan peristiwa kekecewaan piala dunia, maka klop itu (suara Ganjar menurun)," kata Djayadi.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Ganjar Turun Sejak Februari 2023, Tak Cuma karena Piala Dunia U20

Adapun di urutan ketiga survei elektabilitas kandidat capres ada nama Anies Baswedan. Tingkat elektoral Anies pada Januari 2023 sebesar 24,2 persen, lalu menurun sedikit menjadi 24,0 persen pada Februari 2023, dan naik menjadi 25,3 persen pada April 2023.

Untuk diketahui, survei LSI ini digelar pada 31 Maret-4 April 2023 yang melibatkan 1.229 responden yang dipilih secara acak.

Survei dilakukan melalui wawancara lewat telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com