Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Litbang “Kompas”: Pendukung Munculkan Narasi Positif hingga Tafsir Politik buat Bela Ganjar di Medsos

Kompas.com - 06/04/2023, 16:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akun-akun pendukung Ganjar Pranowo di media sosial "berhasil" mempertahankan benteng dari gempuran warganet yang menyerang Ganjar akibat gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Ini merujuk pada hasil riset Litbang Kompas soal percakapan warganet di media sosial terkait batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia dan kaitannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebab, pasca Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan RI jadi tuan rumah ajang olahraga internasional itu, Ganjar ramai-ramai diserang netizen. Politisi PDI Perjuangan tersebut sebelumnya lantang menolak kepesertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20.

Baca juga: Megawati Tak Hadir Silaturahmi Ketum Parpol Bareng Jokowi, Diduga “Panas” karena Piala Dunia U20 Batal

Saat warganet ramai-ramai mengkritik Ganjar, akun-akun media sosial pendukungnya begitu gencar melambungkan tagar-tagar bernada positif seperti #GanjarHebat, #GanjarPresidenku, atau #TegarBersamaGanjar.

Menurut Litbang Kompas, pada periode 28 Maret-3 April 2023, muncul 1.020 tagar #GanjarHebat. Lalu, ada 578 tagar #ganjarpranowo.

Tak kalah masif, terdapat 378 tagar #GanjarPresidenku. Ada pula 336 tagar #PrabowoDanUlama, lalu 325 tagar #TegarBersamaGanjar.

Baca juga: Puan Bersikukuh Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 Bukan karena Beda Pendapat

Banyaknya tagar-tagar dari akun pendukung Ganjar ini terbilang efektif karena mampu mengisi 10 teratas tagar terpopuler (top hashtag).

Kampanye lewat tagar-tersebut juga sukses menenggelamkan tagar yang digunakan kubu kontra, seperti #PrabowoDanUlama, #Setyoko2024, atau #GanjarMencorengPDIP.

Tak hanya itu, akun-akun pendukung Ganjar bahkan bermanuver dari menciptakan narasi positif menjadi sejumlah tafsiran politik.

"Ganjar, misalnya, dinilai telah berhasil melewati ujian loyalitas dari PDI-P, hasil elektabilitas Ganjar masih tinggi dalam laporan sejumlah lembaga survei, hingga keberhasilan Ganjar dan PDI-P untuk meraih dukungan dari kelompok yang selama ini dikenal sebagai oposisi pemerintah," demikian dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Sekjen PDI-P Khawatir Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Berujung Pemakzulan terhadap Jokowi

Namun demikian, sentimen negatif warganet terhadap Ganjar tetap tak bisa ditutupi. Warganet cenderung menyiratkan kekecewaan hingga kemarahan.

"Silogisme para netizen yang mengkritik ini relatif sederhana. Jika FIFA membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia karena sentimen Timnas Israel dan Ganjar adalah salah satu tokoh yang menolak, Ganjar mengakibatkan Piala Dunia U20 gagal diselenggarakan di Indonesia," tulis Kompas.id.

Kubu kontra Ganjar pun memunculkan sejumlah tafsiran. Arah narasi tertuju pada blunder PDI-P dan Ganjar yang dinilai bisa mengakibatkan turunnya perolehan suara pada Pemilu 2024.

Namun, bersamaan dengan ini, akun-akun kontra tersebut terlihat jelas menunggangi isu demi menaikkan nama tokoh yang didukung dalam konten yang diunggahnya.

Adapun riset terkait percakapan warganet ini digelar Litbang Kompas pada 28 Maret-3 April 2023 melalui aplikasi Talkwalker. Pantauan tersebut menggunakan kata kunci (query) “Ganjar” dan saringan bahasa Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com