Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nasir
Wartawan

Wartawan Kompas, 1989- 2018

Pulang

Kompas.com - 10/04/2023, 10:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“PULANG”, pilihan kata yang saya rasa paling pas, karena lebih umum daripada kata “mudik” yang terkesan hanya untuk orang yang pulang ke kampung halaman di udik.

Sejarawan JJ Rizal, pernah mengatakan, arti “mudik” berasal dari kata “menuju ke udik”. Artinya menuju suatu tempat yang jauh dari kampung, di daerah hulu yang sulit dijangkau.

Kata “udik” itu mengandung konotasi negatif: orang kampung, kurang tahu sopan-santun, daerah perkampungan yang belum tersentuh kemajuan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut sederet makna “udik” yang berkonotasi negatif, antara lain kurang tahu sopan santun; canggung (kaku) tingkah lakunya; bodoh. Contoh, “masih udik benar orang ini”.

Sementara orang yang dikatakan sebagai pemudik, belum tentu orang udik. Banyak di antara mereka yang berasal dari kota-kota besar, seperti Yogyakarta, Semarang, Medan, dan Bandung. Jadi kurang pas lah kalau dibilang mereka mudik.

Bisa jadi kata “mudik” mengandung sikap angkuh terhadap para perantau yang datang ke kota. Para perantau seringkali dikhayalkan sebagai masyarakat pencari nafkah yang datang dari udik, jauh dari kemajuan peradaban terkini.

Padahal banyak di antara perantau yang berasal dari lingkungan yang tampak lebih maju daripada lingkungan tempat mereka merantau. Karena itulah saya memilih kata yang lebih netral: pulang. Pulang kemana? Terserah!

Sentimentil

Terlepas dari istilah-istilah yang digunakan, ketika saya mengawali menulis kolom dengan topik pulang ini, saya merasa agak sentimentil, teraduk-aduk perasaan tentang pulang yang begitu pribadi.

Soal pulang kampung, saya juga punya pengalaman pribadi yang mengesankan. Sulit diceritakan di sini. Banyak orang mengalami juga.

Cerita pulang kampung, bukanlah hanya tradisi Indonesia. Di seluruh belahan bumi juga ada tradisi serupa, dan dilakukan pada musim liburan hari besar, seperti Idul Fitri, Tahun Baru, Natal, dan liburan sekolah.

Negara-negara lain yang terdapat tradisi pulang secara massal seperti Indonesia, antara lain China, Malaysia, Turki, India, Mesir, dan Arab Saudi.

Pulang pada saat yang bersamaan ditandai pergerakan manusia dalam jumlah besar. Biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan angkutan atau maskapai penerbangan dengan meningkatkan harga tiket, baik untuk angkutan udara, darat, dan laut.

Besaran ongkos dan keperluan lain selama pulang yang harus dibayar, sering menjadi pertimbangan pulang ke kampung halaman, walaupun alasan uang sering disembunyikan.

Alasan yang sering mengemuka adalah soal keterbatasan waktu. Maka penduduk generasi Z yang belum berpenghasilan cukup, banyak yang minta ditransfer uang oleh orangtua mereka untuk beli tiket kalau ingin pulang. Bahkan ada yang minta dijemput pulang.

Itu baru problem ongkos, belum problem yang seringkali tidak terhindarkan. Misalnya kemacetan lalu lintas, antre panjang masuk ruang toilet umum di tempat istirahat, rest area seperti di jalan tol. Kesulitan dan hambatan biasanya menjadi pertimbangan pulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com