Menurutnya, sejauh ini dua dugaan tindak pidana korupsi itulah yang ditemukan KPK. Lembaga antirasuah akan mengembangkan perkara ini lebih lanjut.
“Itu yang ter-capture awal selanjutnya kami kembangkan,” tuturnya.
Sosok Adil sempat viral usai video dirinya mengungkapkan kekesalan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Lucky Alfirman beredar di media sosial.
Saat itu, kekesalannya ia sampaikan dalam rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022).
Adil mengaku kesal karena dana bagi hasil (DBH) produksi minyak dari Kepulauan Meranti yang diberikan Kemenkeu dinilainya terlalu kecil.
Ia mengatakan, Kepulauan Meranti adalah penghasil minyak mentah yang harganya belakangan melambung. Namun, DBH yang didapatkan menurut dia tak sebanding dengan produksi dan kenaikan harga minyak.
Baca juga: Kemendagri: Wakil Bupati Akan Gantikan Bupati Meranti Jika Ditahan KPK
Lifting minyak di Kepulauan Meranti saat ini mencapai 7.500 barel per hari dari sebelumnya 3.000-4.000 barel per hari.
Sementara itu, asumsi harga minyak dalam anggaran negara naik menjadi 100 dolar AS per barel dari sebelumnya 60 dolar AS per barel.
Akan tetapi, DBH kotanya pada 2022, sebesar Rp 115 miliar, hanya naik sekitar Rp 700 juta dari periode sebelumnya.
"Meranti itu daerah termiskin se-Indonesia, penghasil minyak, termiskin, ekstrem lagi. Pertanyaan saya, bagaimana kami tidak miskin, uang kami tidak dikasihkan?" ungkap Adil kala itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.