Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: 4 WNA Uzbekistan yang Ditangkap Terafiliasi Organisasi Terorisme Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad

Kompas.com - 05/04/2023, 10:56 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan yang terafiliasi jaringan kelompok terorisme internasional di kawasan Timur Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, mereka terafiliasi dengan jaringan Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad.

"Terkait dengan perkara pada Jumat, 24 Maret 2023, telah diamankan 4 orang WNA dari negara Uzbekistan," kata Ramadhan dalam keterangannya, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Densus 88 Tangkap 4 WNA Asal Uzbekistan, Diduga Sebar Propaganda Terorisme lewat Medsos

Para tersangka adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), atau MR (26). Mereka menyerbarkan aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial.

Ramadhan pun mengungkapkan peranan masing-masing para WNA yang ditangkap itu.

"Inisial BA, direktur pada tahun 2021 oleh milisi organisasi teror internasional dan pergi dari Uzbekistan ke Turkiye di mana ia akan dikirim ke kamp milisi di Suriah selama Turkiye," kata Ramadhan.

BA juga terlibat dalam propaganda terkait pemikiran radikal atau ekstrimis dan jihad global. Ia bertugas mengorganisir penerimaan dan pengiriman ke kelompok Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror.

Bahkan, menurut Ramadhan, Kementerian Dalam Negeri Uzbekistan juga telah membuka kasus kriminal terhadap BA terkait propaganda ideologi radikal.

Kedua, WNA inisial OMM yang pendukung dari Organisasi Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad.

Pada 2020, ia pernah pergi ke Suriah atas perintah dari pemimpin kelompok tersebut untuk menyelesaikan pelatihan terorisme subversif di kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.

"Yang ketiga MR, direktur pada 2020 oleh organisasi internasional Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad dan mengirimnya ke Suriah di mana ia juga menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada 2022," ujarnya.

Baca juga: Densus 88 Anti Teror Polri Tangkap Lebih dari 2.000 Teroris Selama 20 Tahun Terakhir

Kemudian WNA inisial BKA berperan membantu membuat dokumen palsu dan membantu dalam dukungan keuangan dengan tujuan menyukseskan aspirasi subversif kelompok mereka.

Dalam penangkapan itu, tim Densus 88 Polri turut menyita barang bukti di antaranya paspor Uzbekistan milik keempat WNA, satu lembar resi penerima moneygram, satu lembar kode booking pesawat, ipad serta beberapa handphone, dan beberapa tangkapan layar unggahan yang bermuatan propaganda.

Terpisah, Kabag Renmin Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Imigrasi terkait nasib keempat WNA itu.

"Masih dikordinasikan dengan Imigrasi utk proses selanjutnya. Sementara ini masih diamankan atau ditangkap, bukan di tahan. Masih dikordinasikan dengan pihak-pihak terkait," ujar Aswin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com