Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Dewan Penabrak, Dewan "Pengutil", dan Dewan Juragan Partai

Kompas.com - 04/04/2023, 15:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Justru dengan posisinya sebagai wakil rakyat, dengan segala upaya dan akses yang dimilikinya bisa saja pertolongan terhadap para korban bisa menjadi maksimal.

Usai kejadian tersebut menjadi viral, muncul berbagai versi narasi. Ada yang menyebut, sang wakil rakyat turun tangan langsung menolong korban.

Ada yang bilang, sang wakil rakyat berganti kendaraan yang lain dan tetap melanjutkan perjalanan untuk “mengejar” pesawat. Ada pula versi yang menyebut, sang wakil rakyat juga mendatangi rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya sendiri.

Saya jadi teringat dengan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi yang begitu ringan tangan menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Di saat warga kesulitan mendapatkan akses vaksinasi, warga yang butuh bantuan vaksin ditolong Pasetyo tanpa memandang asal partai.

Di saat banyak pejabat berharap ditunjuk menjadi penasihat kepanitian lomba balapan Formula E, justru Prasetyo lebih “memilih” inspeksi mendadak ke berbagai kelurahan di Ibu Kota yang fasilitasnya begitu memprihatinkan.

Prasetyo lebih suka makan di berbagai warung pinggir jalan ketimbang restoran mahal di pusat perbelanjaan atau hotel berbintang. Baginya, makan di warung pinggir jalan adalah kemewahan yang tiada tara karena bisa mendengar aspirasi warga.

Dewan pengutil dan penilep

Harapan hadirnya wakil rakyat yang baik hati, tidak sombong dan ringan tangan sepertinya sirna jika melihat kelakuan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Jona Arizona.

Politisi Partai Golkar itu tersandung kasus dugaan penipuan dan penggelapan mobil rental jenis Mitsubishi Pajero.

Jona dianggap menggelapkan satu unit mobil yang disewanya dari Bubat Rental Mobil, Jalan Cijagra, Bandung.

Sejak menyewa mobil bulan Mei 2022 dengan kesepakatan biaya sewa Rp 6,4 juta saban minggunya, dibayar lancar oleh politisi Golkar itu.

Memasuki bulan Oktober 2022, ketika mobil harus menjalani perawatan rutin, pihak rental mulai kesulitan menagih komitmen Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi tersebut (Tvonesnews.com, 1 April 2023).

Karena kesulitan menagih komitmen sang anggota Dewan yang terhormat, akhirnya pihak rental melaporkan ke pihak kepolisian. Mobil Pajero sewaan ternyata telah digadaikan Jona ke pihak lain dan keberadaan mobil sewaan tersebut sulit diketahui lagi.

Usai kejadian ini, pihak rental yang dirugikan senilai Rp 600 juta lebih merasa kapok menyewakan kendaraan kepada pihak-pihak lain walau pihak penyewa berlatar belakang anggota Dewan sekalipun.

Dengan kejadian memalukan itu, pihak rental akan berhati-hati lagi jika akan menyewakan kendaraannya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com