Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Kompas.com - 30/03/2023, 22:11 WIB
Aningtias Jatmika,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Tekan emisi karbon

Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 29 persen pada 2030, PT Vale Indonesia pun berupaya menekan emisi karbon dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan membatalkan proyek konversi batu bara atau coal conversion project (CCP).

Febriyani mengatakan, pembatalan tersebut membuat perusahaan terhindar dari emisi GRK hingga 200.000 ton karbondioksida (CO2) per tahun.

"Sejak 2015, perusahaan juga menerapkan program penggunaan bahan bakar nabati fatty acid methyl ester (FAME) sebagai biodiesel untuk kendaraan operasional," ujar Febriany.

Baca juga: Mengenal Teknologi HPAL Vale Indonesia untuk Produksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik

Kemudian, pada 2019, PT Vale Indonesia mulai memanfaatkan boiler listrik untuk operasional pabrik pengolahan nikel. Adapun energi boiler ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memanfaatkan tenaga air dari Danau Matano.

Dengan inovasi tersebut, PT Vale Indonesia berhasil menurunkan penggunaan bahan bakar high sulfur fuel oil (HSFO) hingga 67.047 barrel per tahun.

Febriyani menjelaskan, sepanjang 2022, pihaknya telah menurunkan emisi GRK sebesar 330.680 ton CO2 ekuivalen menjadi 1.640.387 ton CO2 ekuivalen. Angka ini menurun 17 persen jika dibandingkan 2021 yang mencapai 1.971.075 ton CO2 ekuivalen.

Melihat upaya serius PT Vale Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengedepankan prinsip berkelanjutan pada proses bisnisnya, Jokowi pun meminta seluruh industri tambang dapat mencontoh hal serupa.

“Saya perintahkan seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru upaya keberlanjutan yang dilakukan PT Vale Indonesia,” imbuh Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com