Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 18:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengklaim Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini sudah sejajar.

Jazilul menyebut elektabilitas Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai capres sudah sejajar karena masuk lima besar di survei terbaru PolMark Indonesia.

"(Cak Imin di) nomor urut 5 penting bagi saya. Di koalisi KIR, posisi Pak Prabowo dan Gus Muhaimin sejajar. Untuk tentukan capres dan cawapres kan sejajar. Semakin solidkan agar Prabowo dan Muhaimin bisa mempercepat (keputusan), jika memang koalisi ini mau diteruskan," ujar Jazilul di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Jazilul mengatakan, apabila Cak Imin diusung menjadi capres dari PKB, maka PKB pasti bakal mendapat efek ekor jas akibat pencapresan tersebut.

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Ganjar, PKB Ngotot Duet Prabowo-Muhaimin

Ia juga menekankan, sebelum janur kuning melengkung, PKB masih ngotot untuk menjalankan keputusan muktamar untuk mendukung Muhaimin Iskandar sebagai capres 2024.

Hanya saja, kini mereka tengah menjalin kerja sama dengan Partai Gerindra melalui Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Namun, di tengah itu, PKB sudah menjalin akad dengan Gerindra. Meskipun akad itu masih harus dipenuhi akad-akadnya, yang salah satunya adalah capres-cawapres ditentukan Prabowo dan Gus Muhaimin. Di nomor 5 ada nama Gus Muhaimin, tentu akan menguatkan tekad PKB," kata Jazilul.

Lebih lanjut, Jazilul menilai saat ini belum ada capres yang berhasil mendominasi elektabilitas.

Oleh karena itu, ia yakin Pilpres 2024 tidak mungkin hanya diikuti oleh dua pasangan calon.

"Dari hasil survei, saya bisa menyimpulkan minimal akan ada tiga kontestan yang akan berlaga di 2024. Sampai saat ini pasangannya siapa, belum ada satupun pasangan," ujar Jazilul.

"Yang jelas sudah ada tiga koalisi. Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Koalisi Indonesia Bersatu, dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ada 1 partai (PDI-P) tanpa koalisi cukup, berarti bisa empat (kontestan)," katanya lagi.

Baca juga: Prabowo dan Muhaimin Iskandar Bertemu Tadi Malam, Saling Beri Informasi

Sementara itu, terkait adanya wacana pembentukan koalisi besar, Jazilul yakin koalisi besar itu tidak akan terbentuk.

Apalagi, menurutnya, ditambah dengan cairnya dinamika politik buntut Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Jazilul meyakini bahwa pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2024 oleh FIFA itu akan berdampak ke ranah politik.

"Yang jelas ada yang ingin koalisi besar, menurut saya, itu tidak akan terjadi dari hasil survei dan fakta yang ada. Dan fakta Piala Dunia yang ramai, akan cairkan semua. Akan ada efeknya terhadap politik," kata Jazilul.

Berikut elektabilitas capres versi PolMark Indonesia:

  1. Ganjar Pranowo: 22,8 persen
  2. Prabowo Subianto: 17,4 persen
  3. Anies Baswedan: 13,9 persen
  4. Ridwan Kamil: 5,2 persen
  5. Cak Imin: 4,8 persen
  6. Sandiaga Uno: 2 persen
  7. Puan Maharani: 1,7 persen
  8. AHY: 1,7 persen
  9. Khofifah Indar Parawansa: 1,3 persen
  10. Andika Perkasa: 1,1 persen
  11. Erick Thohir: 1 persen
  12. Ahmad Heryawan: 0,9 persen
  13. Airlangga Hartarto: 0,7 persen
  14. Budi Gunawan: 0,2 persen
  15. Undecided voters: 24,9 persen

Baca juga: Soal Isu Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, PKB: Tidak Ada Calon Lain Selain Prabowo-Muhaimin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

Nasional
Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Nasional
Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Nasional
Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Nasional
LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

Nasional
Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Nasional
Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Nasional
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Nasional
Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Nasional
Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Nasional
BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

Nasional
Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan 'Status Quo'

Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan "Status Quo"

Nasional
MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

Nasional
Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com