Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Tegaskan Sikap PDI-P Menolak Kehadiran Timnas Israel Tak Ada Kaitannya dengan Elektoral

Kompas.com - 30/03/2023, 17:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membantah, partainya menolak kehadiran Timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia U-20 demi mendulang elektoral.

Menurutnya, penolakan itu disuarakan demi menegakkan konstitusi, sejarah, dan kemanusiaan pergaulan antarbangsa.

"Bahwa sikap PDI Perjuangan tidak terkait dengan politik elektoral," kata Hasto dalam keterangannya menanggapi putusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara, Kamis (30/3/2023).

Disinyalir, pembatalan tersebut salah satunya akibat berbagai penolakan atas rencana kehadiran Timnas Israel berlaga di Indonesia.

Baca juga: Soal Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20, Ganjar Kecewa, Koster: Ini Jadi Pelajaran Penting

Hasto menambahkan, apa yang sedang ditunjukkan PDI-P adalah menunjukkan sebuah konsistensi sikap atas sejarah bangsa serta menjaga konstitusi.

Konstitusi yang dimaksud ialah menolak penjajahan di atas dunia yang masih dilakukan Israel terhadap Palestina.

"Konsisten bersikap dan selalu dalam bingkai Konstitusi RI. Contohnya, termasuk saat menolak perpanjangan masa periode presiden," ujar Hasto.

"Jadi, perlu ditegaskan sikap PDI Perjuangan dalam menolak Israel tidak ada kaitan bahkan hitung-hitungan dengan elektoral," sambungnya.

Baca juga: Puji Sikap Gibran soal Piala Dunia U-20, Viktor Laiskodat: Seharusnya Semua Senior Seperti Gibran

Lebih lanjut, ia menyadari adanya kekecewaan khususnya pemain dan ofisial Timnas Indonesia U-20 atas pembatalan digelarnya Piala Dunia di Tanah Air.

Namun, Hasto malah menasihati para bintang muda sepakbola Tanah Air untuk menjadikan hal ini sebagai kesempatan memahami sejarah.

Sejarah yang dimaksud adalah bagaimana proses pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

"Gelora Bung Karno dibangun terkait faktor sejarah penolakan terhadap Israel oleh Bung Karno," tutur Hasto.

Dia kembali menegaskan, PDI-P bukan menolak Piala Dunia U-20 di Indonesia, melainkan keikutsertaan timnas Israel.

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Saya Juga Merasa Kecewa dan Sedih

Hasto menambahkan, PDI-P juga mendukung penuh pelaksanaan Piala Dunia di Indonesia. Contohnya, dengan tidak jadi melaksanakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P Januari lalu di GBK.

"Putusan FIFA membatalkan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20 disesalkan tapi semua pihak harus bisa menahan diri, tidak saling menyalahkan dan mengambil sisi positifnya," kata Hasto memberi penghiburan.

Adapun Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Keputusan itu diambil FIFA setelah Presiden Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Baca juga: Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Pengamat: Implikasi Tata Kelola Sepak Bola yang Buruk dan Gaduh Politisi

Dalam pernyataan resminya, FIFA akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

FIFA juga menyatakan bahwa PSSI bisa dijatuhi sanksi menyusul keputusan ini.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023," tulis pernyataan FIFA pada Rabu.

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," imbuh pernyataan tersebut.

"Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," sambung FIFA.

Baca juga: Sempat Jengkel Ada Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran Minta Maaf ke Ganjar dan Koster

Di balik itu, hiruk pikuk penolakan timnas Israel bertanding dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia mengemuka beberapa waktu belakangan.

Penolakan itu bahkan disampaikan terang-terangan oleh pejabat publik. Dua yang terdengar publik adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster di mana keduanya merupakan kader PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com