Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Akan ke Zurich, Lobi FIFA Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Kompas.com - 27/03/2023, 17:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Menteri Pemuda dan Olahraga Muhadjir Effendy mengungkapkan, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir akan terbang ke Zurich untuk melobi Federasi Sepak Bila Internasional (FIFA) terkait keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.

Muhadjir berharap, setelah bertemu dengan Erick, FIFA dapat memahami situasi di Indonesia yang menyebabkan partisipasi Israel menjadi polemik.

"Saya rasa Pak Erick akan segera ke Zurich untuk konsultasi lebih lanjut dengan FIFA, ini belum level tertinggi kan? Kemarin baru salah satu wakil ketua dari PSSI yang ketemu, mudah-mudahan ada titik temu, paling tidak FIFA memahami posisi Indonesia," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Pemerintah Belum Siapkan Rencana jika Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Muhadjir menuturkan, pemerintah sudah melobi FIFA dengan mengajukan prasyarat terkait keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia.

Ia menuturkan, prasyarat itu disampaikan karena pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan amanat konstitusi yang menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Kendati demikian, Muhadjir menegaskan bahwa sikap itu bukan berarti Indonesia menolak kehadiran Israel dengan alasan taat kepada konstitusi.

Baca juga: Pemerintah Lobi FIFA soal Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U20

Menurut dia, prasyarat itu diajukan agar keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20 tidak dianggap melanggar konstitusi Indonesia.

"Bukan berarti kita menolak kehadiran dia dan untuk itu kita sudah mengajukan beberapa kondisi kepada FIFA. Dia boleh asal gini, gini, gini, gitu lho," ujar Muhadjir.

Namun, ia menyebutkan bahwa lobi yang dilakukan dengan memberikan sejumlah prasyarat tersebut tidak mendapatkan sambutan positif dari FIFA.

Baca juga: Polemik Israel di Laga Bola dan Olahraga, Antitesis Pelarangan Rusia

Muhadjir enggan membeberkan prasyarat apa saja yang diajukan pemerintah ke FIFA karena menurutnya percuma setelah FIFA memutuskan menunda undian grup Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar pada Jumat (31/3/2023).

"Ya tentu saja kita menyayangkan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang kita ajukan ke FIFA kelihatannya tidak mendapatkan kesempatan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.

Sebelumnya, sejumlah pejabat dan tokoh publik ramai-ramai menyuarakan penolakannya atas keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dukung upaya lobi pemerintah agar gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak menyertakan Israel.DOK. Humas Pemprov Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dukung upaya lobi pemerintah agar gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak menyertakan Israel.

Kepala daerah PDI-P menolak

Serangkaian penolakan ini berkaitan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina yang dijajah oleh Israel.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, misalnya, ikut menolak Israel bermain di Indonesia.

Ganjar beralasan, penolakan tersebut merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Hal ini juga menjadi amanat dari Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Baca juga: Gibran Siap jika Drawing Piala Dunia U-20 Dipindahkan ke Solo

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com