Aparat melakukan rekayasa jalan tol yang tahun 2022 terkenal dengan istilah “one way” atau arus satu arah. Bahkan pengguna tol di jalur berlawanan sempat melakukan pemblokiran jalan tol karena dianggap tidak adil seperti yang terjadi pada 29 April 2022.
Berkaca pada peristiwa tersebut, perlu kita garisbawahi adalah sterilisasi jalan tol sebelum one-way diberlakukan. Jalur arah sebaliknya harus benar-benar steril kendaraan.
Gerbang tol di jalur berlawanan yang akan dilakukan one-way harus ditutup. Pastikan kendaraan dari arah/arus lalin berlawanan sudah keluar seluruhnya dari jalan tol sebelum one way diberlakukan.
Rekayasa lalu lintas satu arah ini sebenarnya tetap berbahaya karena pengemudi tidak dapat melihat rambu-rambu dari arah berlawanan karena berjalan berbalik arah.
Kita akui sangat sulit untuk melihat 5 layar CCTV arus perjalanan di jalan tol atau jalan non tol secara bersamaan dan menghitung volume kendaraannya.
Sebaiknya rekayasa lalin diawali dengan computer modeling dengan memasukan variable atau faktor-faktor pengganggu lainya.
Kita modelkan semua jalur kritis mudik se-Jawa, sehingga dampak dari suatu asumsi dapat kita lihat secara menyeluruh.
Kalau saat ini diskresi di lapangan hanya mampu melihat persoalan secara lokal, tapi dampak di tempat lain sulit diprediksi, meskipun tersedia ratusan CCTV.
Kejadian kemacetan parah tol Brexit dulu (2016) juga diawali one way dari arah Brebes ke Tegal dan di ujung pertemuanya membuat macet sampai Cirebon, Ajibarang, Pemalang.
Maka harus diperhatikan ketika one way sebelum tujuan akhir harus dikeluarkan secara bertahap ke jalan Nasional dan diakhiri dengan merging traffic dan diatur output gates-nya juga.
Artinya secara pentahapan rekayasa jangan terlalu banyak pengabungan arah/arus lalu lintas agar tidak terjadi bottle neck.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kurang tepat melakukan one way atau contra flow setelah terjadi kemacetan. Sebaiknya diskresi contra flow/one way dilakukan ketika arus mulai padat, tapi lancar
Lebih baik dilakukan contra flow saja, sehingga dampak pada jalan Nasional tetap lancar.
Di jalur kritis terdapat CCTV yang bisa menghitung jumlah kendaraan yang melintas. Bila selama 2 - 3 jam terjadi peningkatan volume kendaraan, sebaiknya langsung contraflow dengan skenario 1, 2 dan 3, sehingga tidak perlu menunggu macet baru dilakukan contra-flow.
Untuk mudik 2023, nampaknya tetap akan terjadi lonjakan pengguna tol karena saat ini PPKM telah dicabut, menjadi new normal.