Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 23:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat (AD) memiliki tiga korps atau pasukan tempur. Mereka adalah Korps Infanteri, Artileri, dan Kavaleri.

Prajurit yang memiliki spesialis infanteri, artileri, atau kavaleri bisa diketahui berdasarkan penyematan dalam pangkat dari prajurit tersebut.

Singkatan untuk infanteri "Inf", kavaleri "Kav", sedangkan artileri bisa "Arm" atau "Arh".

Ketiga pasukan itu memiliki peran masing-masing saat perang.

Baca juga: Urutan Pangkat TNI AD

Infanteri

Pasukan infanteri dikenal sebagai prajurit yang berjalan kaki dan bersenjata bedil.

Pasukan ini disebut sebagai "queen of the battle" karena fungsinya sebagai pasukan penakluk dengan tugas menguasai kedudukan musuh.

Prajurit Infanteri berada di paling depan saat bertempur.

Ratusan kuda di Detasemen Kavaleri Berkuda di Parompong, Jawa Barat dilatih serta dididik untuk dijadikan kuda perang yang membantu operasi TNI Angkatan Darat. Selain itu, kuda-kuda di Denkavkud sering diikutsertakan pada acara kenegaraan hingga perlombaan bertaraf nasional dan internasional, Rabu (28/9/2016)Kompas.com/David Oliver Purba Ratusan kuda di Detasemen Kavaleri Berkuda di Parompong, Jawa Barat dilatih serta dididik untuk dijadikan kuda perang yang membantu operasi TNI Angkatan Darat. Selain itu, kuda-kuda di Denkavkud sering diikutsertakan pada acara kenegaraan hingga perlombaan bertaraf nasional dan internasional, Rabu (28/9/2016)

Kavaleri

Bertindak sebagai pendukung pasukan infanteri, pasukan kavaleri bertugas menyerang musuh dari lambung kiri atau kanan pertahanan musuh dan belakang.

Chappy Hakim dalam bukunya berjudul "Menjaga Ibu Pertiwi & Bapak Angkasa", dulunya pasukan kavaleri menggunakan kuda saat bertempur.

Namun, seiring berkembangnya zaman, pasukan kavaleri sekarang menggunakan lapis baja seperti tank dan panser dengan tugas utamanya tetap, yakni menghancurkan satuan infanteri dan mendobrak pertahanan musuh.

 

Prajurit Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat sedang mengoperasikan rudal Mistral.tniad.mil.id Prajurit Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat sedang mengoperasikan rudal Mistral.

Artileri

Pasukan ketiga yaitu pasukan artileri yang menggunakan meriam untuk menghancurkan kedudukan musuh.

Pasukan artileri berada jauh dari tempat kedudukan musuh.

Saat pasukan infanteri kawan mendekati kawasan yang digempur, pasukan artileri akan menghentikan tembakan meriam untuk menghindari salah tembak serta memberikan kesempatan bagi pasukan infanteri menyelesaikan tugasnya.

Dalam perkembangannya, tugas pokok pasukan artileri tidak hanya menembaki posisi kedudukan lawan, tetapi juga harus melayani serangan udara musuh yang mengancam kedudukan mereka.

Oleh karena itu, pasukan artileri dibagi menjadi dua, yakni artileri medan "Arm" dan artileri pertahanan udara "Arh".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Nasional
Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Nasional
Setujui RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna untuk Disahkan, Demokrat Disebut 'Berkelanjutan' oleh Politikus Gerindra

Setujui RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna untuk Disahkan, Demokrat Disebut "Berkelanjutan" oleh Politikus Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com