Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2023, 19:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan simulasi pelayanan haji kepada jemaah lansia yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.

Simulasi pelayanan haji termasuk penempatan jemaah lansia itu perlu dilakukan, mengingat sekitar 30 persen atau sekitar 64.000 jemaah dari total kuota 221.000 adalah kelompok usia ini.

Tingginya komposisi jemaah lansia ini dipengaruhi oleh kebijakan Arab Saudi selama pandemi Covid-19, yakni usia jemaah haji dibatasi hanya sampai 65 tahun.

Baca juga: Cara Daftar Haji 2023, Berikut Syarat dan Prosedurnya

"Untuk di Arab sendiri kami sedang lakukan simulasi nanti seperti apa dari Tanah Airnya. Itu lah yang akan kita terapkan di Arab Saudi termasuk salah satunya apakah jemaah lansia itu secara penempatan (kamar hotel) harus selalu di lantai bawah," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid di Pos Bloc Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Subhan mencontohkan, pihaknya hendak mengatur kamar hotel tempat jemaah haji menginap sesuai dengan kloter keberangkatan. Artinya, kloter pertama akan ditempatkan di lantai satu, dan seterusnya.

Namun, kendala muncul ketika kloter keberangkatan berikutnya ditempatkan di lantai-lantai atas. Ia menilai hal ini menyulitkan jemaah lansia, mengingat rerata satu kloter diisi oleh 3-4 lansia.

Baca juga: Jemaah Haji 2023 Akan Gunakan Visa Bio, Apa Itu?

Opsi lainnya, para jemaah lansia secara khusus ditempatkan di lantai bawah. Kendati demikian, opsi ini membuat mereka berpotensi terpisah dari rombongan sehingga akan mempengaruhi psikologis para jemaah lansia tersebut.

"Kalau kloter pertama datang kemudian ditempatkan di lantai satu dan dua, maka lansia ditaruh di lantai 1 itu bagus dan wajar. Tapi ketika kloter terakhir di lantai 14 dan 15, lalu kemudian lansia ditaruh di lantai 1, itu akan terpisah dengan rombongan yang di lantai 15," tutur Subhan.

"Mungkin secara psikologis jemaahnya sendiri, 'ini kok jauh banget dengan teman saya. Ini juga sedang menjadi kajian kami," imbuh dia.

Baca juga: Berkunjung ke Saudi, Menag Minta Layanan Fast Track Jemaah Haji Ditambah

Subhan menyampaikan, kenyamanan para jemaah lansia ini perlu dipertimbangkan. Jika terpisah dari rombongan, kemungkinan para jemaah akan tidak nyaman dan sulit berkomunikasi.

Subhan bilang, kenyamanan juga menjadi salah satu modal jemaah lansia lebih cepat pulih dan sembuh jika terserang penyakit selama di Arab Saudi.

"Yang sesungguhnya jemaah itu sudah sembuh, sudah bisa dibawa ke hotel tapi karena kesulitan komunikasi, itu bisa sakit lagi. Jadi salah satu modal atau mempercepat kesembuhan itu kenyamanan," jelas Subhan.

Sebagai informasi, Kemenag mengusung semangat 'Haji Ramah Lansia' pada penyelenggaraan tahun ini.

Baca juga: Cara Daftar Haji Online, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Karenanya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya mempersiapkan layanan terhadap jemaah secara matang, termasuk untuk jemaah lansia.

Gus Men, panggilan akrabnya, mendorong pelibatan para ahli demi meminimalkan risiko.

Konsultasi dengan para ahli adalah bagian dari prinsip kehati-hatian. Selain transparan dan akuntabel, segala keputusan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.

"Untuk soal kesehatan lansia, wajib bertanya pada ahli Geriatri. Jadi kita akan libatkan ahli Geriatri," pesannya dalam siaran pers.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com