Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Awal Pandemi Covid-19, Jokowi: Kita Debat Berhari-hari soal "Lockdown" atau Tidak

Kompas.com - 20/03/2023, 13:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan kembali saat publik memperdebatkan kebijakan soal karantina wilayah (lockdown) ketika awal pandemi Covid-19 di Indonesia. 

Menurut dia, saat itu perdebatan yang terjadi sangat alot karena semua pihak belum punya pengalaman dalam menghadapi pandemi.

"Bapak, Ibu pasti ingat kita berdebat berhari-hari mengenai lockdown atau tidak lockdown. (Lockdown) secara nasional atau secara terbatas di kabupaten atau di provinsi. Karena apa? memang kita belum memiliki pengalaman mengenai pandemi ini," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan di acara PPKM Award yang dilakukan di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (20/3/2023).

"Jadi kalau ada perdebatan itu ya saya nilai wajar dan tidak ada yg tahu mana yang tepat dan mana yang tidak tepat. Ini yang bener ini atau yang ini sehingga semuanya saya dengarkan. Semua kritikan saya dengarkan semua masukan saya dengarkan dari siapa pun," kata dia.

Baca juga: Bakal Bertemu WHO Usulkan Deklarasi Endemi, Menkes: Doain Ya...

Selain itu, Presiden Jokowi mengaku menghubungi para kepala negara yang sudah lebih dulu mengalami wabah Covid-19.

Namun, pada saat itu, menurut dia, semua ahli dan semua negara belum pernah punya pengalaman menghadapi pandemi.

"Dan kita harus belajar yang sudah terjadi kita belajar, tapi yang dimintai pendapat juga sama mereka juga baru belajar, belajar kepada orang yang baru belajar," ujar dia.

"Dan kita harus memutuskan keputusan yang tepat untuk menjamin keselamatan rakyat. Tidak mudah, tidak mudah. Suasananya selalu awal-awal mencekam. Kejadian besok apa, kejadian bulan depan apa, kejadian tidak bisa dihitung, dan tidak bisa diprediksi," kata dia.

Selain itu, akan seperti apa kondisi ekonomi Indonesia selama pandemi, Jokowi mengatakan bahwa hal itu tidak bisa diprediksi.

Baca juga: Saat Jokowi Bicara Penanganan Covid-19 Indonesia Dipuji WHO dan John Hopkins University

Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi kerja keras dari pemerintah pusat, daerah, masyarakat hingga swasta karena pandemi sudah terkendali.

"Saya tidak perlu mengulang cerita dan Bapak, Ibu adalah bagian dari kerja keras, bagian dari perjuangan yang telah kita lakukan. Yang jelas dibandingkan dengan rata-rata dunia kita masuk negara yg berhasil menangani Covid-19," kata Jokowi.

"Di bulan Juni 2022, Dirjen WHO Tedros Adhanoum menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 di indonesia termasuk yang terbaik dan cakupan vaksinasinya juga masuk yang terbaik. Yang ngomong bukan kita, yang ngomong adalah Dirjen WHO," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com