Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Berencana Lanjutkan Safari Politik ke Golkar pada Pekan Depan

Kompas.com - 16/03/2023, 17:23 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Bulan Bintang (PBB) berencana melanjutkan safari politik ke beberapa partai politik (parpol) lain, salah satunya Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Noor mengatakan, pihaknya berencana mengunjungi Golkar, Selasa (21/3/2023) pekan depan.

“Kemarin ke PPP, hari ini PKB, dan terus ke Partai Golkar,” ujar Afriansyah dihubungi wartawan, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Besok, PBB Bakal Datangi PKB Bahas soal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Ditemui terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengakui adanya komunikasi dengan PBB. Namun, kejelasan soal pertemuan tersebut masih dibahas oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ia menampik jika pertemuan itu dilakukan untuk membangun koalisi baru di luar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Kan komunikasi antar partai terus kita lakukan, bukan hanya dengan antar KIB. Kemarin kita bisa terima Nasdem, dan PKS,” ucapnya.

Ace pun menuturkan, Golkar tak ingin dianggap melakukan manuver politik sendiri. Ia mengeklaim saat ini masih konsisten menjaga soliditas KIB bersama Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menghadapi Pemilu 2024.

“KIB sendiri tidak bubar, saya kira itu jelas ya. Jadi jangan sampai ditafsirkan bahwa Golkar main sendiri berkoalisi dengan partai lain,” ujarnya.

Baca juga: Cak Imin: Kita Akan Cetak Sejarah Ke-4 Kalinya, Siapa Pun yang Gandengan dengan PKB Yakin Menang

Diketahui PBB telah melakukan pertemuan dengan PPP pada Senin (13/3/2023).

Kemudian safari partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu berlanjut hari ini, Kamis (16/3/2023), dengan berkunjung ke kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Kamis.

Adapun Yusril sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo jika ingin maju sebagai calon presiden (capres), atau calon wakil presiden (cawapres).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com