Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Irwan P Ratu Bangsawan
Penulis & Pamong Budaya di Disdikbud Banyuasin

Mahasiswa PJJ Hukum Universitas Siber Muhammadiyah, Yogyakarta

Menakar Hukum yang Berkeadilan

Kompas.com - 16/03/2023, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT menghadiri yudisium di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (14/3), saya tergelitik dengan tema yudisium yang menyasar tentang “kultur hukum yang berkeadilan”. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan hukum yang berkeadilan tersebut?

“Kultur hukum yang berkeadilan” adalah konsep ideal yang berhubungan dengan bagaimana sistem hukum dan kelembagaan negara harus berfungsi secara adil dan merata bagi seluruh warga negara.

Konsep ini melibatkan penggunaan hukum sebagai sarana untuk menjaga keadilan, melindungi hak-hak individu, dan memperkuat keadilan sosial.

Meskipun kultur hukum yang berkeadilan menjadi tujuan yang diinginkan, namun dalam praktiknya, banyak negara termasuk Indonesia, masih menghadapi banyak masalah dan kesulitan dalam mencapai tujuan ini.

Banyak kasus hukum yang belum terpecahkan atau tidak diperlakukan secara adil dan merata.

Sementara itu, bila kita berbicara tentang konsep “hukum yang berkeadilan”, kita akan memahami bahwa hukum bukan hanya instrumen untuk memaksakan ketaatan atau menghukum pelanggar, namun juga menjadi sarana untuk melindungi hak-hak individu dan memperkuat keadilan sosial.

Oleh karena itu, hukum yang berkeadilan juga harus memperhitungkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan kultural dalam memutuskan suatu kasus hukum, sehingga dapat memberikan keadilan sesuai dengan konteks masyarakat.

Kultur hukum yang berkeadilan di Indonesia

Perlu dipahami bahwa sebuah negara yang maju tidak hanya dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur modern, tetapi juga harus dilihat dari keberadaan kultur hukum yang berkeadilan.

Tanpa kultur hukum yang berkeadilan, sebuah negara tidak akan mampu menciptakan masyarakat adil dan sejahtera, di mana setiap warga negara merasa dilindungi oleh hukum dan memperoleh hak yang sama tanpa terkecuali.

Namun di Indonesia, masalah dalam sistem hukum sering kali terjadi. Salah satu masalah utama adalah ketidakadilan dalam penerapan hukum.

Terkadang, hukum di Indonesia cenderung diskriminatif dan hanya menguntungkan pihak yang berkuasa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara, sering kali tidak mendapatkan hukuman setimpal dengan kejahatan yang mereka lakukan.

Tidak hanya itu, masih banyak permasalahan dalam penegakan hukum di Indonesia, seperti lambatnya proses pengadilan, rendahnya kualitas penyelidikan dan penuntutan, dan masih banyak lagi.

Semua ini membuat masyarakat kurang percaya pada sistem hukum yang ada, dan membuat kultur hukum berkeadilan sulit terwujud.

Untuk itu, penting sekali penguatan lembaga-lembaga penegak hukum dan meningkatkan kualitas SDM yang bekerja di dalamnya.

Selain itu, diperlukan reformasi kelembagaan yang komprehensif untuk mengatasi berbagai masalah struktural dalam sistem hukum.

Tidak kalah pentingnya adalah peran masyarakat dalam menciptakan kultur hukum yang berkeadilan. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran hukum dan memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara yang legal dan proporsional.

Masyarakat juga perlu turut serta dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kinerja lembaga penegak hukum.

Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan kultur hukum yang berkeadilan di Indonesia. Salah satunya adalah memastikan bahwa hukum diterapkan secara merata, tanpa diskriminasi apapun.

Hukum harus dijalankan tanpa pandang bulu terhadap latar belakang sosial, ekonomi, atau politik seseorang.

Selain itu, perlu juga meningkatkan akses keadilan bagi masyarakat yang kurang mampu. Banyak masyarakat yang sulit mendapatkan akses keadilan karena terkendala faktor biaya atau jarak.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang memastikan bahwa setiap warga negara, tanpa terkecuali, dapat memperoleh akses keadilan yang sama.

Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, lembaga penegak hukum, maupun masyarakat.

Dengan adanya kultur hukum yang berkeadilan, diharapkan Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan stabil.

Kultur hukum yang berkeadilan juga dapat menjadi landasan yang kokoh untuk memperkuat demokrasi, memajukan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam rangka mencapai kultur hukum yang berkeadilan, diperlukan peran aktif dan tanggung jawab dari semua pihak.

Pemerintah harus memastikan bahwa lembaga penegak hukum beroperasi secara independen dan profesional, tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik atau kekuasaan.

Masyarakat harus meningkatkan kesadaran hukum dan memperjuangkan hak-hak mereka secara proporsional dan legal.

Selain itu, diperlukan juga dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk media massa, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.

Dalam konteks globalisasi dan modernisasi, kultur hukum yang berkeadilan juga memiliki arti penting dalam membangun hubungan antarbangsa yang harmonis dan berkeadilan.

Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan memiliki potensi besar di bidang ekonomi dan politik, harus memastikan bahwa sistem hukum yang ada mampu memberikan perlindungan dan keadilan bagi semua warga negaranya, serta memenuhi standar internasional yang berlaku.

Reformasi hukum dan kelembagaan

Reformasi hukum dan kelembagaan di Indonesia telah menjadi isu yang krusial dalam memperkuat sistem hukum dan membangun negara yang lebih demokratis dan berkeadilan.

Reformasi ini bertujuan memperbaiki dan memperkuat lembaga-lembaga penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan peradilan, sehingga dapat beroperasi secara independen dan profesional.

Salah satu tantangan utama dalam reformasi hukum dan kelembagaan adalah mengatasi korupsi dan nepotisme yang masih merajalela di beberapa lembaga penegak hukum.

Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum, serta dapat membahayakan kebebasan dan keadilan bagi warga negara yang kurang berdaya.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah harus memastikan bahwa lembaga-lembaga penegak hukum beroperasi secara independen dan profesional, tanpa terpengaruh kepentingan politik atau kekuasaan tertentu.

Selain itu, perlu ada upaya yang lebih efektif dalam memberantas korupsi dan nepotisme, baik melalui perbaikan tata kelola lembaga maupun penegakan hukum yang tegas.

Selain itu, reformasi hukum dan kelembagaan juga harus dilakukan untuk memperkuat perlindungan hak asasi manusia dan mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga penegak hukum dalam menangani kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia, serta memperkuat mekanisme pengawasan dan perlindungan hak asasi manusia.

Reformasi hukum dan kelembagaan juga harus dilakukan untuk memperkuat akses keadilan bagi semua warga negara, termasuk masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses ke sistem peradilan, serta memperkuat mekanisme alternatif penyelesaian sengketa, seperti arbitrase dan mediasi.

Dalam konteks globalisasi dan modernisasi, reformasi hukum dan kelembagaan juga menjadi hal penting untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Dengan memiliki sistem hukum dan kelembagaan yang kuat dan berkeadilan, Indonesia dapat menarik investasi asing dan membangun hubungan internasional yang harmonis dan berkeadilan.

Namun demikian, reformasi hukum dan kelembagaan bukanlah hal mudah. Diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, media massa, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.

Dengan semangat kerjasama yang baik, reformasi hukum dan kelembagaan di Indonesia dapat berhasil dan membawa manfaat yang besar bagi semua warga negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 'Wis Wayahe' Anies

Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 "Wis Wayahe" Anies

Nasional
KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

Nasional
Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Dokter Pakai Calo Urus SIP, Kemenkes: Tandanya Ada Permasalahan Sistem

Dokter Pakai Calo Urus SIP, Kemenkes: Tandanya Ada Permasalahan Sistem

Nasional
Formappi Anggap Sikap Bambang Pacul Tunjukan Wajah Asli DPR, Terikat Oligarki dan 'Money Politics'

Formappi Anggap Sikap Bambang Pacul Tunjukan Wajah Asli DPR, Terikat Oligarki dan "Money Politics"

Nasional
RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Jadikan Pelajaran Berharga

RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Jadikan Pelajaran Berharga

Nasional
KPK Amankan Barang Mewah dari Rumah Rafael Alun Trisambodo

KPK Amankan Barang Mewah dari Rumah Rafael Alun Trisambodo

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Air Mata Abraham Samad untuk Sang Ibu

GASPOL! Hari Ini: Air Mata Abraham Samad untuk Sang Ibu

Nasional
PKB Klaim Prabowo dan Cak Imin Kini Sejajar, Makin Ngotot Usung Muhaimin Capres

PKB Klaim Prabowo dan Cak Imin Kini Sejajar, Makin Ngotot Usung Muhaimin Capres

Nasional
Rafael Alun Trisambodo Diduga Terima Gratifikasi hingga Puluhan Miliar Rupiah

Rafael Alun Trisambodo Diduga Terima Gratifikasi hingga Puluhan Miliar Rupiah

Nasional
Pernyataan Lengkap Jokowi Setelah Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Pernyataan Lengkap Jokowi Setelah Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Nasional
Gerindra Sayangkan Indonesia Gagal Pertahankan Status Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Gerindra Sayangkan Indonesia Gagal Pertahankan Status Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Nasional
FIFA Copot Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Kita Harus Hormati

FIFA Copot Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Kita Harus Hormati

Nasional
Wapres Imbau Masyarakat Tidak Mudik Naik Motor: Banyak Mudik Gratis

Wapres Imbau Masyarakat Tidak Mudik Naik Motor: Banyak Mudik Gratis

Nasional
Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Habiskan Energi untuk Saling Menyalahkan

Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Habiskan Energi untuk Saling Menyalahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke