JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Junimart Girsang menjawab kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang memperhatikan wong cilik.
Junimart meminta AHY untuk memaparkan bukti Jokowi tidak pro terhadap wong cilik.
"Kalau ada statment yang mengatakan bahwa Pak Jokowi itu tidak pro wong cilik, silakan dibuktikan. Wong cilik mana yang komplain terhadap pemerintahan Pak Jokowi?" ujar Junimart saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Pidato AHY Kritik Jokowi, Djarot PDI-P: Adu Data Saja, Berapa Utangnya Zaman SBY?
Junimart mencontohkan rakyat di dapilnya, yakni di Sumatera Utara (Sumut).
Menurut dia, masyarakat di sana puas terhadap pemerintahan Jokowi.
"Bahkan lebih radikal lagi, mereka mengatakan 'Sebaiknya Pak Jokowi tetap presiden lagi saja Pak'. Itu di bawah loh, grass root, walaupun mereka tidak paham tentang UUD 1945 hanya dua periode (masa jabatan presiden). Itulah bagaimana rakyat itu wong cilik sangat sayang dengan Pak Jokowi," tutur dia.
Kemudian, Junimart menjawab kritik AHY soal utang pemerintah yang bertambah.
Dia meminta agar AHY melihat pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah.
"Kedua, mengenai utang, kalau ada utang tapi kan faktanya ada pembangunan. Coba cek infrastruktur, coba cek pembangunan lain, pasar segala macam, ada semua," ucap Junimart.
"Jadi jangan utang bertambah sedikit, tetapi enggak ada pembangunan, selama ini bagaimana? Banyak mangkrak tuh. Zaman Pak Jokowi sekarang yang mangkrak-mangkrak hidup tuh, diberdayakan semuanya," kata dia.
Maka dari itu, Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut mengatakan, upaya pembusukan yang dilakukan terhadap pemerintahan Jokowi sebaiknya tidak perlu dilakukan.
"Kita mestinya mendukung pemerintahan. Harus move lah, kita minta move on sajalah kita ini. Tidak perlu pembusukan," ujar Junimart.
Baca juga: AHY Kritik Keras Wacana Pemilu Ditunda: Singgung soal Akal Sehat hingga Plt Presiden
Sebelumnya, AHY menilai, sektor wong cilik kurang diperhatikan pemerintah.
Hal ini disampaikan AHY dalam pidato politik di lapangan tenis indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
AHY mengingatkan, jangan sampai kebijakan yang ada kurang berpihak kepada wong cilik.
"Selanjutnya, jangan sampai pula kebijakan pemerintah kurang berpihak kepada wong cilik," ungkap AHY.
"Contohnya, dari 143 juta angkatan kerja, sektor pertanian menyumbang 38 juta tenaga kerja atau 26 persennya. Jadi, sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja yang paling utama," ujar dia.
AHY pun menyayangkan bahwa sektor wong cilik saat ini justru kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Baca juga: Rangkuman Pidato Politik AHY: Singgung Utang Pemerintah hingga Kritik Food Estate
Bahkan, kata dia, anggaran Kementerian Pertanian pun minim.
"Tahun ini saja, anggarannya hanya Rp 15 triliun. Angka ini setara dengan alokasi APBN untuk sektor pertanian tahun 2014. Padahal, postur APBN tahun 2023 ini, 700 triliun rupiah lebih banyak dari 2014," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.