Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Absen Rapat di DPR Sepanjang 2023, Ke Mana Puan Maharani?

Kompas.com - 14/03/2023, 20:53 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Lalu, pendapat fraksi-fraksi terhadap RUU inisiatif Badan Legislasi DPR tentang Kesehatan, yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menjadi RUU usul DPR.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad pun membuka dan memimpin rapat paripurna DPR itu.

Baca juga: Formappi Sindir Puan Jarang Datang Rapat di DPR: Mau Populer sebagai Pemalas?

Rapat Paripurna DPR 16 Februari 2023

Puan lagi-lagi tidak datang rapat paripurna DPR pada 16 Februari 2023. Puan seharusnya membaca pidato Ketua DPR pada Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023.

Walhasil, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kembali membuka dan memimpin rapat paripurna DPR.

Dasco pun membacakan pidato Ketua DPR lantaran Puan tidak hadir.

Rapat Paripurna DPR 14 Maret 2023

Terbaru, Puan kembali tidak datang di rapat paripurna hari ini, Selasa (14/3/2023).

Pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023 ini, Puan seharusnya membacakan pidato Ketua DPR.

Namun, lagi-lagi, Puan tidak hadir. Dirinya pun diwakili oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus.

Lodewijk tampak memimpin rapat paripurna sekaligus membacakan pidato Ketua DPR.

Kritik Formappi

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyindir Ketua DPR Puan Maharani yang jarang memimpin rapat paripurna di DPR selama Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022/2023 atau dalam kurun waktu 10 Januari-16 Februari 2023.

Lucius menduga Puan lebih ingin menjadi populer sebagai pemalas. Hal tersebut Lucius sampaikan usai menggelar jumpa pers bertajuk "Satu Tahun Jepang Pemilu, DPR Bak Pahlawan Kesiangan".

"Kalau dia kemudian menghindari untuk memimpin rapat, ya dia mau untuk tidak populer, atau dia mau populer sebagai pemalas. Jadi saya kira itu pilihannya dia," ujar Lucius saat ditemui di kantornya, Matraman, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Menurut Lucius, Puan sebagai Ketua DPR seharusnya menunjukkan dirinya selalu hadir secara rutin dengan memimpin rapat.

Dia mengatakan, Puan seharusnya mampu menunjukkan kualitasnya karena memiliki latar belakang politisi, yakni dengan menciptakan perdebatan yang seru dalam forum rapat paripurna DPR.

"Buat saya sih, itu (rapat paripurna) panggung yang bisa membuat Puan bisa menjadi sangat besar. Tapi bisa juga membuat dia makin ciut," ucapnya.

Walau begitu, Lucius menyebut tidak ada aturan seberapa sering Ketua DPR harus memimpin rapat.

Dia menjelaskan, siapapun yang memimpin rapat paripurna, pasti sudah melalui persetujuan antara para pimpinan DPR.

"Tidak ada aturan harus berapa kali Ketua DPR-nya, harus berapa kali Wakil Ketua DPR. Yang jelas rapat paripurna harus dipimpin oleh pimpinan," imbuh Lucius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com