“Tapi balik lagi tadi ujungnya ketika sebulan apa hasilnya, harus ada dong, ada kajiannya,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berpandangan kebijakan yang diinisiasi oleh gubernur sekaligus politikus Partai Nasdem itu berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan anak.
Di samping juga berpotensi mengurangi konsentrasi belajar karena anak yang mungkin masih mengantuk karena harus mulai belajar terlalu pagi.
Padahal, menurut Plt Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Rini Handayani mengungkapkan, berdasarkan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi pemerintah dan menjadi dasar dibentuknya UU Sistem Pendidikan Nasional, memperhatikan kesempurnaan intelektual maupun emosi setiap anak menjadi kewajiban.
Baca juga: Bela Viktor Laiskodat soal Siswa Masuk Jam 5 di NTT, Effendi Choirie: Itu Terobosan
"Kebijakan tersebut perlu dikaji lebih matang lagi, apakah kebijakan tersebut mempertimbangkan aspek perlindungan terhadap anak, mulai rasa aman siswa yang berangkat subuh, transportasi yang digunakan siswa ke sekolah, bagaimana dengan siswa yang jarak rumahnya ke sekolah jauh, dan dampak terhadap psikis siswa ataupun kesehatan siswa,” kata Rini.
Ia menegaskan, untuk meningkatkan kedisiplinan anak, tidak bisa dilakukan degan cara terpaksa, melainkan dengan cara-cara yang penuh kasih.
“Meningkatkan kedisiplinan anak harus dalam suasana yang penuh kasih, rekreatif, dan berulang sehingga lahir kedisiplinan berdasarkan kesadaran, bukan dengan keterpaksaan dan semua pihak harus tetap menghormati hak-hak anak,” jelas Rini.
Sementara itu, kebijakan Viktor dibela oleh rekan separtainya yang juga Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie.
Menurutnya, kebijakan Viktor adalah sebuah terobosan yang mencerminkan pemimpin cerdas.
“Itu langkah terobosan. Pemimpin cerdas, dan berani selalu bikin terobosan baru,” ujar Effendi pada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Ia mengaku tak tahu apakah Nasdem telah berkomunikasi dengan Viktor soal kebijakan yang menuai polemik itu.
Namun, menurutnya, ada banyak manfaat anak bangun lebih pagi untuk belajar.
“Anak bangun pagi, belajar pagi itu lebih mencerdaskan. Anak cepat pintar,” ujar dia.
Adapun terkait sekolah pukul 5 pagi, Viktor berdalih sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di NTT
Ia ingin melakukan terobosan untuk mengubah mental pelajar NTT.
Baca juga: Viral Tunggang Kuda ke Sekolah, Siswa SMA di NTT Mengaku Terharu dan Bangga
"Kita ingin membongkar mental blok yang selama ini kita buat. Karena selama ini kita tidak pernah berkembang," ujar Viktor, Jumat (3/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.