Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Masuk Sekolah 05.30 di NTT, Dikritik Banyak Pihak, Didukung Politikus Nasdem

Kompas.com - 09/03/2023, 07:10 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

“Tapi balik lagi tadi ujungnya ketika sebulan apa hasilnya, harus ada dong, ada kajiannya,” tambahnya.

Aspek perlindungan harus diperhatikan

Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berpandangan kebijakan yang diinisiasi oleh gubernur sekaligus politikus Partai Nasdem itu berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan anak.

Di samping juga berpotensi mengurangi konsentrasi belajar karena anak yang mungkin masih mengantuk karena harus mulai belajar terlalu pagi.

Padahal, menurut Plt Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Rini Handayani mengungkapkan, berdasarkan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi pemerintah dan menjadi dasar dibentuknya UU Sistem Pendidikan Nasional, memperhatikan kesempurnaan intelektual maupun emosi setiap anak menjadi kewajiban.

Baca juga: Bela Viktor Laiskodat soal Siswa Masuk Jam 5 di NTT, Effendi Choirie: Itu Terobosan

"Kebijakan tersebut perlu dikaji lebih matang lagi, apakah kebijakan tersebut mempertimbangkan aspek perlindungan terhadap anak, mulai rasa aman siswa yang berangkat subuh, transportasi yang digunakan siswa ke sekolah, bagaimana dengan siswa yang jarak rumahnya ke sekolah jauh, dan dampak terhadap psikis siswa ataupun kesehatan siswa,” kata Rini.

Ia menegaskan, untuk meningkatkan kedisiplinan anak, tidak bisa dilakukan degan cara terpaksa, melainkan dengan cara-cara yang penuh kasih.

“Meningkatkan kedisiplinan anak harus dalam suasana yang penuh kasih, rekreatif, dan berulang sehingga lahir kedisiplinan berdasarkan kesadaran, bukan dengan keterpaksaan dan semua pihak harus tetap menghormati hak-hak anak,” jelas Rini.

Baca juga: Giliran ASN Disdikbud NTT Masuk Pukul 05.30, Kemenpan-RB: Tidak Masalah Kalau Malah Meningkatkan Kinerja

Dibela politikus Nasdem

Sementara itu, kebijakan Viktor dibela oleh rekan separtainya yang juga Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie.

Menurutnya, kebijakan Viktor adalah sebuah terobosan yang mencerminkan pemimpin cerdas.

“Itu langkah terobosan. Pemimpin cerdas, dan berani selalu bikin terobosan baru,” ujar Effendi pada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Ia mengaku tak tahu apakah Nasdem telah berkomunikasi dengan Viktor soal kebijakan yang menuai polemik itu.

Namun, menurutnya, ada banyak manfaat anak bangun lebih pagi untuk belajar.

“Anak bangun pagi, belajar pagi itu lebih mencerdaskan. Anak cepat pintar,” ujar dia.

Adapun terkait sekolah pukul 5 pagi, Viktor berdalih sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di NTT

Ia ingin melakukan terobosan untuk mengubah mental pelajar NTT.

Baca juga: Viral Tunggang Kuda ke Sekolah, Siswa SMA di NTT Mengaku Terharu dan Bangga

"Kita ingin membongkar mental blok yang selama ini kita buat. Karena selama ini kita tidak pernah berkembang," ujar Viktor, Jumat (3/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com