Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Paling Loyal dan Tak Sibuk Dukung Ganjar Dinilai Jadi Alasan PDI-P Dekati PPP

Kompas.com - 08/03/2023, 08:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kepada Kompas.com, Hasto membeberkan sejumlah alasan mengapa partainya menjajaki kerja sama politik dengan PPP.

Pertama, PDI-P dan PPP disebut memiliki kesamaan perspektif historis.

"Dalam perspektif historis, PPP kan juga lahir dari fusi beberapa partai diantaranya NU, PERTI, dan PSII yang juga dekat dengan Bung Karno dan memiliki rekam jejak dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa," kata Hasto kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Selain perspektif historis, penjajakan kerja sama juga dilihat dari perspektif kultural keagamaan dari kedua partai.

Menurut Hasto, PDI-P dan PPP sama-sama mengusung Islam yang menjadi rahmat bagi  semua.

"Dalam perspektif kultural keagamaan, Islam sbg rahmatan lil alamin yang juga menjadi inspirasi bagi Bung Karno dan Ibu Megawati (Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) juga menggambarkan keIslaman yang ada di Indonesia," ungkap Hasto.

Di sisi lain, diakui Hasto, Megawati memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh PPP, khususnya KH Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, hingga Mbah Maimoen.

Hasto juga mengingatkan bahwa PDI-P pernah membangun kerja sama yang baik dengan PPP dalam pemerintahan ketika Megawati menjabat Presiden ke-5, sedangkan Wakil Presiden kala itu adalah Hamzah Haz.

"Dalam kerjasama pemerintahan juga Pak Hamzah Haz menjadi Wakil Presiden Bu Mega dan kerja sama sangat bagus," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com