Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: SDM Lebih Penting dari SDA

Kompas.com - 08/03/2023, 06:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam (SDA).

Namun, menurut dia, hal yang lebih utama adalah kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

“Poin yang ingin saya sampaikan adalah SDM lebih penting daripada SDA, membangun SDM. Makanya itu di-earmark education, di-earmark kesehatan, karena SDM yang unggul dia harus terdidik, terlatih, dan sehat, tiga itu,” ujar Tito dilansir dari siaran pers Kemendagri, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Minta Penanganan Bencana Masuk Kurikulum, Mendagri: Jadi Tak Ada Istilah Ketawa jika Ada yang Berlindung di Kolong Meja

Tito mengungkapkan, Indonesia bisa belajar dari negara Singapura yang tidak memiliki SDA melimpah.

Namun, Singapura bisa menjadi salah satu negara maju dengan sistem kesehatan yang luar biasa dan berkelas dunia.

"Rahasia dari Singapura adalah SDM yang berkualitas. Singapura tidak ada SDA apa pun tapi SDM pendidikan 30 persen, kesehatan luar biasa mereka dengan berbagai programnya," kata Tito.

"Hospital di sana kelas dunia, kita pun kesana larinya, sedih, apalagi kalau negara itu sudah SDA-nya luar biasa SDM-nya hebat juga, ini negara melompat,” ucap dia.

Meski begitu, menurut Tito, bonus demografi Indonesia bisa menjadi potensi besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Mendagri Minta Program Stunting Tak Terpinggirkan di Tahun Politik

Terlebih, Indonesia memiliki tiga syarat utama untuk menjadi negara yang diperhitungkan dalam pertarungan perekonomian dunia, yaitu memiliki banyak angkatan kerja, memiliki sumber daya yang melimpah, dan wilayah yang luas.

“Maka tidak akan lebih dari sepuluh negara yang memenuhi syarat tiga ini. India jelas, Tiongkok jelas, US jelas, Indonesia jelas, Brazil, Rusia, South Africa, mereka adalah negara-negara potensial pemain dominan ekonomi,” ujar dia.

Selain itu, Indonesia diramalkan akan mengalami bonus demografi karena pertumbuhan penduduk yang cepat.

Indonesia akan memiliki generasi muda yang sangat banyak dan sedikitnya generasi tua.

Tito berharap, generasi muda ke depan bisa menjadi lebih terdidik, terlatih, dan sehat.

“Target kita memperkuat SDM, sehingga kalau kita SDM-nya kuat, SDA kita kuat, kita bisa kelola sendiri. Indonesia akan menjadi negara dominan nomor empat terbesar dunia setelah China, Amerika India, dan Indonesia,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com