Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy: Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Untungkan PPP

Kompas.com - 07/03/2023, 04:52 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menganggap sistem proporsional tertutup untuk Pemilu 2024 lebih menguntungkan bagi pihaknya.

Romahurmuziy mengatakan, suara maksimal yang pernah PPP peroleh adalah ketika pemilu menerapkan sistem proporsional tertutup.

"Proporsional tertutup akan lebih menguntungkan PPP. Karena sejarah menunjukkan, angka-angka maksimal PPP diperoleh saat sistem pemilu tertutup," ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Anies Berharap MK Tolak Sistem Proporsional Tertutup pada Pemilu 2024

Romahurmuziy mengatakan, pada prinsipnya PPP siap menghadapi sistem proporsional terbuka maupun tertutup dalam sebuah pemilu.

Hanya saja, kata dia, sistem proporsional terbuka membutuhkan biaya yang lebih mahal, yakni dari segi penyelenggaraan oleh negara, serta biaya yang harus dikeluarkan oleh para caleg.

"Kita menyadari bahwa sistem proporsional terbuka cenderung berbiaya tinggi dan menonjolkan loyalitas personal kepada caleg ketimbang loyalitas atas nilai-nilai yang diperjuangkan sebuah partai politik," tutur dia.

Lebih jauh, Romahurmuziy mengatakan, berdasarkan survei sejumlah lembaga, lambang partai paling ideologis adalah lambang PPP lantaran asosiasinya sangat kuat dengan nilai-nilai perjuangan partai.

Baca juga: Dituding Partisan soal Pileg Proporsional Tertutup, Ketua KPU Minta Nama Baiknya Dipulihkan

Menurut dia, lambang kakbah lebih mudah disosialisasikan kepada pemilih, utamanya aktivis masjid dan pesantren.

Terkait PPP yang sudah menyatakan sikap untuk mendukung sistem proporsional terbuka, Romahurmuziy memastikan PPP bukan berubah haluan menjadi sistem tertutup.

"Kita bersiap saja hadapi (segala) kemungkinan, bukan berubah haluan," ujar Romahurmuziy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com