Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Musim Kemarau di Indonesia Terjadi Mulai April 2023

Kompas.com - 06/03/2023, 18:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim kemarau di Indonesia terjadi pada April 2023 di sebagian wilayah, kemudian menyebar di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Mei-Agustus 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, prakiraan ini berdasarkan hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya fenomena la nina segera menuju netral pada periode Maret 2023. Fenomena ini akan terus bertahan hingga semester I 2023.

Kemudian, pada semester II atau bulan Juli 2023, terdapat peluang sebesar 50-60 persen kondisi netral akan beralih menuju fase el nino lemah.

Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir-Angin Kencang di Sebagian Jakarta, Depok, Bogor

Selanjutnya, akan adanya peralihan angin baratan/monsun Asia menjadi angin timuran/monsun Australia. Angin akan bertiup dari arah Benua Australia menuju ke Benua Asia melintasi kepulauan Indonesia.

"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring bertiupnya monsun Australia pada April 2023," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (6/3/2023).

Dwikorita mengungkapkan, angin musim kemarau ini akan dimulai dengan bertiupnya angin dari arah Benua Australia ke wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023. Lalu bertiup ke arah kepulauan lainnya pada periode Mei-Agustus 2023.

Dengan demikian, awal musim kemarau tidak terjadi secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia.

Musim kemarau diprediksi mulai terlebih dahulu di wilayah Bali, NTT, NTB, dan sebagian Jawa Timur pada April 2023. Sebanyak 119 zona musim atau 17 persen dari total 699 zona musim di Indonesia akan memasuki musim kemarau lebih dulu.

"Akan dimulai dari Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023, lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei-Agustus 2023," tutur dia.

Baca juga: BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Siang Nanti, Bodebek Waspada Angin Kencang

Selanjutnya sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Sumatera Utara, dan Papua bagian selatan.

Kemudian, sebanyak 155 zona musim atau 22,2 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023 meliputi sebagian besar Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua.

Sedangkan sejumlah 113 zona musim atau 16 persen dari zona musim lainnya merupakan daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

"Jadi hanya punya satu musim. Itu di wilayah Indonesia ada sekitar 16 persen zona musim," jelas Dwikorita.

Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Gempa seperti di Turkiye Bisa Terjadi di Indonesia, Berikut Zona Bahayanya....

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis pada periode 1991-2020, awal musim kemarau 2023 di Indonesia diprediksi maju pada 289 zona musim atau 41,34 persen dari total zona musim.

Kemudian sebanyak 28,61 persen atau 200 zona musim mengalami musim kemarau sama dengan kondisi normal. Dan sisanya, yaitu 95 zona musim atau 13,59 persen zona musim mengalami musim kemarau mundur.

"Jadi ada yang maju. Mayoritas itu maju 41 persen, yang mundur sekitar 13,6 persen. Sisanya adalah normal," sebut Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com