Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengurus dan Anggota Partai Berkarya Bakal "Bedol Desa" ke PSI

Kompas.com - 03/03/2023, 10:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pendiri, pengurus dan anggota Partai Beringin Karya (Berkarya) menyatakan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pendiri Partai Berkarya kubu Muchdi Pr, Badaruddin Andi Picunang, menjadi salah satu yang ikut pindah ke PSI.

Badaruddin menyinggung adanya sengketa internal Partai Berkarya yang menjadi salah satu alasan "bedol desa" pihaknya ke PSI.

Baca juga: Partai Berkarya Tak Lolos Pemilu 2024, Wali Kota Cilegon Resmi Hijrah ke Gerindra

"Ikut Pemilu 2019 dengan suara nasional 2.929.495 atau 2,09 persen dan 140 anggota DPRD se-Indonesia, namun sayangnya gagal jadi peserta Pemilu 2024 akibat adanya sengketa internal yang tak berujung, maka kami yang akan ikut berpartisipasi pada Pemilu 2024 dengan ini mengambil sikap," kata Badaruddin dalam keterangan kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

"Dan menyatakan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai parpol peserta Pemilu 2024 untuk bersama-sama memenangkan PSI menjadi partai parlemen (lolos Parliamentary Threshold) agar bisa mendudukkan wakilnya di DPR RI (Senayan)," tambah dia.

Dia mengungkapkan, terdapat sejumlah kesamaan antara Partai Berkarya dan PSI.

Baca juga: Partai Berkarya Curiga Bjorka Ungkit Muchdi Pr di Kasus Munir Hanya untuk Pengalihan Isu

Misalnya, kata dia, visi misi untuk memberantas korupsi dan partai anti intoleransi juga dimiliki Berkarya dan PSI.

"Maka visi misi kami di Partai Berkarya sebelumnya sama dengan PSI untuk turut mengawal program partai memerangi korupsi dan intoleransi yang mengutamakan pembangunan nasional berdasar peningkatan kualitas SDM serta pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan rakyat," imbuhnya.

Badaruddin menambahkan, meski dibedakan suku, agama dan ras, tetapi dipersatukan dengan toleransi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Partai Berkarya Tanggapi Tudingan Bjorka soal Muchdi Pr Dalang Kasus Munir

Menurutnya, hal itu bisa ditemukan di PSI. Ia menilai, kesetaraan dalam perjuangan untuk merealisasikan cita-cita kemerdekaan NKRI ada di PSI.

"PSI adalah partai masa kini dan masa depan, energi baru membangun bangsa, tempat berhimpunnya cendekia dan politisi yang beragam, solid untuk memenangkan Pemilu 2024," tambah dia.

Lebih lanjut, Badaruddin mengaku akan membawa gerbong Partai Berkarya ketika berpindah ke PSI.

Hal itu dilakukan untuk menjaga potensi suara dan kursi di basis Partai Berkarya pada Pemilu 2019 untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Bawaslu Kembali Tolak Dugaan Pelanggaran Administrasi KPU yang Dilaporkan Partai Berkarya

Di sisi lain, Badaruddin juga berharap PSI menjadi pelabuhan terakhirnya dalam berpolitik.

"Kami berharap ini adalah partai pilihan terakhir kami untuk berjuang bersama untuk Indonesia yang lebih maju. Kami juga akan merangkul potensi suara di luar basis suara yang ada untuk kebesaran PSI," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com