Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Resmi Dukung Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar

Kompas.com - 03/03/2023, 07:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

"Kami menerima amanah besar ini, pengemban amanah besar ini, dan insya Allah kita siap untuk berjalan bersama-sama menuju perubahan dan perbaikan," kata Anies.

Kedatangan Anies di kantor Demokrat turut disambut meriah oleh massa kader dan simpatisan Demokrat yang sudah berkumpul sejak pagi.

Baca juga: Nasdem Beri Selamat-Ucap Syukur Usai Demokrat Deklarasi Anies Capres 2024

Ketika Anies tiba, massa tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel dukungan kepada Anies dan AHY.

"Yoo ayo, Anies-AHY, ku yakin kita pasti menang," teriak massa berkostum biru tersebut.

Massa pun berebut untuk bisa berjabat tangan dan berswafoto bersama Anies dan AHY.

Sejumlah atribut dukungan juga tak ketinggalan dibawa, misalnya papan bertuliskan "Anies-AHY" serta "Perubahan dan Perbaikan"

"Saya ketika berencana datang ke sini tadi pagi, terus terang saya tak membayangkan begitu banyak yang berkumpul di sini. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk perubahan, bukan hanya ada di jenjang pemimpin, tapi semua kader partai Demokrat," kata Anies.

Baca juga: Usai Pertemuan, AHY Tegaskan Pilihan Cawapres Ada di Tangan Anies

Anies-AHY Diduetkan?

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengakui bahwa kader Demokrat menginginkan agar Anies dapat berduet dengan AHY pada Pilpres 2024.

Herzaky beralasan, Anies memiliki peluang menang lebih besar bila diduetkan dengan AHY merujuk pada sejumlah hasil survei.

"Bagi mereka (pasangan) ini sangat baik, kemudian ini potensi menangnya besar karena bagiamanapun kita ingin bukan hanya berlayar nih, tetapi kita juga ingin menang," kata Herzaky.

Ia juga mengeklaim bahwa Anies dan AHY merupakan sosok yang saling melengkapi.

Di satu sisi, Anies memiliki pengalaman secara sektoral dan teritorial dengan pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta gubernur DKI Jakarta.

Sedangkan, AHY memiliki pengalaman di dunia politik dengan statusnya sebagai ketua umum partai politik.

"Itu akan diperlukan nantinya kan bagaimana pada saat misalnya dipilih menjadi pemimpin negeri ini kan butuh juga sosok yang mendampingi yang memiliki kemampuan bagaimana mengelola politik di parlemen, hubungan dengan partai-partai politik lain," kata Herzaky.

Baca juga: Anies: Di Setiap Kontestasi Politik Pasti Ada Polarisasi

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa Demokrat menyerahkan keputusan mengenai calon wakil presiden kepada Anies selaku bakal calon wakil presiden.

Herzaky juga membantah anggapan bahwa ada upaya menjodohkan Anies dan AHY meski keduanya sering menunjukkan kebersamaan di hadapan publik.

"Sebenarnya bukan upaya menjodohkan ya tapi bagaimanapun kami kan partai yang mengusung Mas Anies Baswedan sebagai capres dari Partai Demokrat. Nah kebersamaan ini, Mas AHY adalah ketua umum, ya wajar saja kalau kemudian sering bersama," kata Herzaky.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Kesalnya Fahri Hamzah Gara-gara Anies Dicap Antitesa Jokowi

Seperti diketahui, Anies dan AHY cukup intens bertemu dan menunjukkan kebersamaannya di hadapan publik, salah satunya ketika keduanya duduk bersebelahan saat menonton konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium, 4 Februari 2023.

Sementara itu, pada Kamis kemarin, keduanya kembali menunjukkan kemesraan saat menyanyikan lagu bersama setelah Demokrat mengumumkan secara resmi dukungannya kepada Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com