Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono Membaik, Nantinya Rawat Jalan di RS Polri Jambi

Kompas.com - 01/03/2023, 12:05 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Rusdi Hartono masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramatjati, Jakarta, Rabu (1/3/2023) setelah helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat di kawasan hutan Desa Tamiai, Kabupaten Kerinci pada 19 Februari.

Menurut Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Irjen Asep Hendradian, saat ini kondisi Irjen Rusdi membaik meski masih dalam tahap pemulihan.

"Alhamdulillah sudah progres banyak perbaikan, perawatan dan dukungan untuk pemulihan yang lebih baik," ujar Asep saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Polri: Pilot dan Kopilot Helikopter Rombongan Kapolda Jambi Dirujuk ke RS Bhayangkara Jakarta

Ia mengatakan, saat ini Irjen Rusdi masih dirawat inap. Jika kondisinya semakin membaik, kata dia, Irjen Rusdi akan dirawat jalan di RS Bhayangkara di Jambi.

"(Saat ini) masih di RS Polri. Nanti akan rawat jalan di RS Bhayangkara Jambi," ujar dia.

Kapolda Jambi dan ajudannya, Briptu Muhardi Aditya telah menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramatjati.

Kapolda Jambi telah dioperasi terkait dislokasi sendi siku pada Kamis (23/2/2023). Sementara itu, ajudannya akan dioperasi di bagian tulang pipi bawah mata kanan pada Jumat (24/2/2023) lalu.

Kapolda Jambi dan rombongan helikopternya pada Minggu 19 Februari 2023 mendarat darurat di kawasan hutanDesa Tamiai, Kerinci, Jambi.

Baca juga: Polri: 6 Korban Helikopter Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat Dirawat di Jambi

Mereka mengalami luka-luka dan harus bermalam di tengah hutan selama dua hari tiga malam.

Kapolda Jambi dan rombongan baru berhasil dievakuasi melalui jalur udara pada Selasa (21/2/2023) setelah sebelumnya proses evakuasi sempat terkendala cuaca yang buruk.

Selain Kapolda Jambi dan ajudannya, personel polisi lain yang menjadi korban dalam kejadian itu adalah Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani.

Kemudian, ada tiga awak helikopter yaitu pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, kopilot AKP Amos Freddy P Sitompul, serta mekanik bernama Aipda Susilo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com