Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Insiden Huwara Tunjukkan Situasi HAM di Palestina Semakin Memburuk

Kompas.com - 01/03/2023, 11:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L. P. Marsudi menyampaikan, insiden di Kota Huwara, Tepi Barat, menunjukkan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina semakin memburuk.

Diketahui, ratusan pemukim Israel menyerang Kota Huwara di wilayah utara Tepi Barat pada Minggu (26/2/2023) malam waktu setempat.

Pemukim Israel dilaporkan telah melemparkan batu ke rumah-rumah warga Palestina dan membakar gedung-gedung serta lusinan mobil.

"Insiden di Huwara baru-baru ini menunjukkan situasi HAM dan kemanusiaan di Palestina semakin memburuk," kata Retno usai melangsungkan pertemuan dalam Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, dikutip dari siaran YouTube Kemenlu, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Pemukim Israel Serang Kota Huwara, Dewan Keamanan PBB Didesak Lindungi Warga Sipil Palestina

Retno menuturkan, dunia tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina. Menurutnya, penghormatan terhadap HAM adalah syarat mutlak untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas.

Solusi damai atas negara yang tengah berkonflik harus dikedepankan.

"Kita harus menghentikan perang dan konflik. Solusi damai untuk konflik harus dikedepankan, termasuk di Afghanistan, Palestina, Myanmar, dan Ukraina," tutur Retno.

Adapun sidang ini bertepatan dengan Peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Menurut Retno, deklarasi harus meneguhkan komitmen semua negara untuk menegakkan HAM.

Retno menuturkan, deklarasi Universal HAM bertujuan untuk menjadikan dunia menjadi lebih adil, setara, dan juga inklusif. 

Namun demikian, saat ini dunia justru mengalami situasi yang penuh ketidakpastian dan tantangan. Jutaan orang masih belum terpenuhi hak dasarnya. 

"Pertanyaannya, apakah kita akan tinggal diam, atau bekerja bersama dengan lebih baik lagi? Saya tegaskan bahwa momentum peringatan 75 tahun ini harus dimanfaatkan untuk memperteguh komitmen terhadap penegakan HAM," jelas Retno.

Sebelumnya diberitakan, para pemukim Israel menyerang rumah-rumah warga Palestina di Kota Huwara, Tepi Barat.

Menanggapi insiden itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyebut Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban menemukan cara untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil Palestina.

Baca juga: Israel Akan Bangun 7.000 Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Dia bilang, akan sangat membantu jika perwakilan Dewan Keamanan PBB dapat langsung mengunjungi Kota Huwara.

Dengan demikian, kata dia, Dewan Keamanan PBB bisa melihat dengan mata kepala sendiri kengerian yang tengah dirasakan oleh anak-anak, ibu, dan para penduduk Palestina di kota tersebut.

"Kami percaya bahwa Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab yang harus dipikul dalam mengambil langkah-langkah untuk memberikan perlindungan kepada penduduk sipil, terutama sekarang setelah tindakan kriminal dan teroris oleh para pemukim di Huwara dan desa-desa terdekat," kata Riyad Mansour kepada wartawan setelah rapat dewan tertutup, dikutip dari AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com