JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L. P. Marsudi menyampaikan, insiden di Kota Huwara, Tepi Barat, menunjukkan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina semakin memburuk.
Diketahui, ratusan pemukim Israel menyerang Kota Huwara di wilayah utara Tepi Barat pada Minggu (26/2/2023) malam waktu setempat.
Pemukim Israel dilaporkan telah melemparkan batu ke rumah-rumah warga Palestina dan membakar gedung-gedung serta lusinan mobil.
"Insiden di Huwara baru-baru ini menunjukkan situasi HAM dan kemanusiaan di Palestina semakin memburuk," kata Retno usai melangsungkan pertemuan dalam Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, dikutip dari siaran YouTube Kemenlu, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Pemukim Israel Serang Kota Huwara, Dewan Keamanan PBB Didesak Lindungi Warga Sipil Palestina
Retno menuturkan, dunia tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina. Menurutnya, penghormatan terhadap HAM adalah syarat mutlak untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas.
Solusi damai atas negara yang tengah berkonflik harus dikedepankan.
"Kita harus menghentikan perang dan konflik. Solusi damai untuk konflik harus dikedepankan, termasuk di Afghanistan, Palestina, Myanmar, dan Ukraina," tutur Retno.
Adapun sidang ini bertepatan dengan Peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Menurut Retno, deklarasi harus meneguhkan komitmen semua negara untuk menegakkan HAM.
Retno menuturkan, deklarasi Universal HAM bertujuan untuk menjadikan dunia menjadi lebih adil, setara, dan juga inklusif.
Namun demikian, saat ini dunia justru mengalami situasi yang penuh ketidakpastian dan tantangan. Jutaan orang masih belum terpenuhi hak dasarnya.
"Pertanyaannya, apakah kita akan tinggal diam, atau bekerja bersama dengan lebih baik lagi? Saya tegaskan bahwa momentum peringatan 75 tahun ini harus dimanfaatkan untuk memperteguh komitmen terhadap penegakan HAM," jelas Retno.
Sebelumnya diberitakan, para pemukim Israel menyerang rumah-rumah warga Palestina di Kota Huwara, Tepi Barat.
Menanggapi insiden itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyebut Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban menemukan cara untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil Palestina.
Baca juga: Israel Akan Bangun 7.000 Pemukiman Yahudi di Tepi Barat
Dia bilang, akan sangat membantu jika perwakilan Dewan Keamanan PBB dapat langsung mengunjungi Kota Huwara.
Dengan demikian, kata dia, Dewan Keamanan PBB bisa melihat dengan mata kepala sendiri kengerian yang tengah dirasakan oleh anak-anak, ibu, dan para penduduk Palestina di kota tersebut.
"Kami percaya bahwa Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab yang harus dipikul dalam mengambil langkah-langkah untuk memberikan perlindungan kepada penduduk sipil, terutama sekarang setelah tindakan kriminal dan teroris oleh para pemukim di Huwara dan desa-desa terdekat," kata Riyad Mansour kepada wartawan setelah rapat dewan tertutup, dikutip dari AFP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.