Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Sambo, Teddy, dan Melorotnya Citra Polri

Kompas.com - 01/03/2023, 10:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CITRA Kepolisian merosot tajam. Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan kasus Narkoba yang melibatkan Teddy Minahasa dituding sebagai penyebabnya.

Citra positif institusi Kepolisian menurun tajam dalam empat bulan terakhir. Survei Litbang Kompas yang dirilis Kamis (27/10/2022), mencatat, citra positif lembaga ini merosot 17,2 persen dari periode Juni-Oktober 2022.

Pada Juni 2022 lalu, citra positif Polri berada di angka 65,7 persen. Sementara, saat ini hanya di angka 48,5 persen.

Dalam dua tahun terakhir, citra Kepolisian memang terus mengalami penurunan. Pada Oktober 2021, citra positif Polri mencapai 77,5 persen.

Kemudian sedikit turun pada Januari 2022 menjadi 74,8 persen. Enam bulan setelahnya atau pada Juni 2022, citra Polri melorot cukup tajam hingga 9,1 persen dan berada di angka 65,7 persen. Penurunan terbesar terjadi pada periode Juni-Oktober 2022.

Dari Sambo, Kanjuruhan hingga Teddy Minahasa

Menurunnya citra positif Polri beberapa bulan terakhir, disinyalir tak lepas dari sejumlah kasus yang menerpa institusi ini.

Kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua yang diotaki mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengaman (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo dianggap sebagai salah satu penyebabnya.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan sedikitnya 135 orang tewas juga ikut menyumbang memburuknya citra Kepolisian.

Pasalnya, tragedi ini diduga dipicu oleh penembakan gas air mata yang dilakukan oleh personel Kepolisian.

Terungkapnya jaringan peredaran narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dan anggota Polri lainnya menambah marwah Kepolisian menukik tajam.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, kasus Sambo, Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa merupakan pukulan yang berat bagi Kepolisian.

Secara terbuka orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini meminta maaf atas perilaku anak buahnya dan kinerja Kepolisian yang belum sesuai harapan.

Namun, meminta maaf saja tidak cukup. Harus ada evaluasi dan koreksi di tubuh Polri.

Selain itu Kapolri juga harus melakukan perbaikan dan pembenahan di Kepolisian, mulai dari struktur hingga kultur. Mulai dari proses perekrutan hingga pengawasan.

Menagih janji Polri Presisi

Berbagai kasus yang menimpa Kepolisian menunjukkan bahwa (mungkin) selama ini ada yang salah di institusi Polri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Alasan Anies Pilih 'Contract Farming' Ketimbang Lanjutkan Kebijakan 'Food Estate'

Alasan Anies Pilih "Contract Farming" Ketimbang Lanjutkan Kebijakan "Food Estate"

Nasional
Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Nasional
Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Nasional
Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Nasional
Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Nasional
Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Nasional
KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

Nasional
Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Nasional
Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Nasional
Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Nasional
Perludem: Pemilih Hanya Ramai soal Pilpres, padahal Ada 5 Pemilihan

Perludem: Pemilih Hanya Ramai soal Pilpres, padahal Ada 5 Pemilihan

Nasional
Isi Seminar Kebangsaan, Mahfud: Enggak Usah Kampanye, Sudah Tahulah Mau Pilih Siapa

Isi Seminar Kebangsaan, Mahfud: Enggak Usah Kampanye, Sudah Tahulah Mau Pilih Siapa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com