Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video AHY Naik Bus Pelat Merah, Demokrat Beri Penjelasan

Kompas.com - 28/02/2023, 18:41 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 38 detik yang memperlihatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istrinya, Annisa Pohan, menaiki bus pelat merah menjadi sorotan di media sosial.

Dalam video tersebut, AHY dan Annisa Pohan tampak turun dari dalam sebuah bus berwarna putih dan biru. Keduanya terlihat mengenakan seragam Demokrat berwarna biru.

Kemudian, terlihat pelat merah terpasang di bus tersebut. Selain itu, ada pula logo Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di badan bus.

Kedatangan AHY dan Annisa Pohan itu disambut oleh banyak orang. Mereka pun dipayungi oleh orang-orang tersebut.

Baca juga: Demokrat Kritik soal Jokowi Endorse Capres, PDI-P: Fokus Saja Perbaiki Elektabilitas Anies

Bersama unggahan video tersebut, terdapat keterangan yang cenderung menyudutkan AHY.

"Demokrat ini enggak modal apa ya pakai bus pelat merah," cuit akun Twitter tersebut, demikian dilihat pada Selasa (28/2/2023).

Demokrat beri penjelasan

Kepala Badan Komunikasi dan Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, narasi cuitan yang menjadi sorotan itu tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Herzaky mengungkapkan, video itu direkam di bandara di Palu, Sulawesi Tengah.

AHY dan Annisa Pohan saat itu tengah menumpangi fasilitas umum yang memang disediakan di bandara.

"Bus pelat merah itu merupakan fasilitas umum buat siapa saja penumpang yang tidak menggunakan fasilitas garbarata, dari pesawat menuju ke bandara. Ini kejadiannya di bandara di Palu," ujar Herzaky saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, Demokrat: Untuk Bisa Menang Sebaiknya Anies-AHY

Herzaky bahkan mengaku hadir di lokasi ketika kejadian itu terjadi. Sebab, ia ikut menjemput AHY sehingga tahu persis kejadiannya.

Herzaky kemudian mengaitkan video berisi narasi hoaks tersebut dengan Koalisi Perubahan yang diklaim sedang mendapat banyak dukungan dari masyarakat.

Ia lantas meminta agar lawan politik Demokrat tidak perlu takut sehingga menyebarkan hoaks.

"Jadi, saran kami, marilah kita meskipun berbeda pendapat, mungkin kami di Koalisi Perubahan yang saat ini banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat," ujar Herzaky.

"Janganlah kemudian ada yang ketakutan, dan sibuk menyebar hoaks dan fitnah hanya untuk mendegradasi perjuangan kami untuk perubahan dan perbaikan bagi negeri ini," katanya lagi.

Baca juga: Yakin Anies-AHY Bisa Menang, Demokrat Diingatkan Nasdem: Anies yang Tentukan Cawapres

Herzaky kemudian menyarankan, lebih baik lawan politik Demokrat menggunakan energi mereka untuk suatu hal yang positif saja.

Salah satunya, seperti membantu rakyat yang masih kesusahan akibat pandemi Covid-19.

"Ayo gunakan energi yang lebih positif untuk membantu rakyat saja yang banyak sedang kesusahan, baik sebelum Covid-19 maupun apalagi setelah Covid-19," ujar Herzaky.

Baca juga: Respons Kritik Demokrat, PDI-P Singgung Jokowi yang Sebut AHY sebagai Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com