Namun, kondisi demikian berbeda dengan Prabowo atau Ganjar. Keduanya harus tunduk dengan etika sebagai pejabat negara sehingga tidak bisa leluasa unjuk gigi.
"Prabowo tidak pernah secara langsung mengucap siap nyapres di forum kedinasan sebagai Menhan. Demikian juga Ganjar yang sadar diri kalau dirinya belum dicapreskan oleh PDI-P," kata Ari.
Ari menilai, manuver Anies beberapa bulan terakhir bisa dibilang sebagai curi start kampanye.
Namun, menurut dia, secara komunikasi politik, turun langsung ke lapangan bertemu dengan masyarakat memang masih menjadi cara yang paling efektif untuk mendongkrak tingkat keterpilihan.
"Cara ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi mengingat capres menyentuh langsung persepsi publik. Beda dengan media sosial atau pemunculan di media, seorang capres hanya berhasil dalam tahap perkenalan secara artifisial," tutur dosen Universitas Indonesia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.