Rakernas partai pendatang baru besutan Amien Rais tersebut bahkan menyatakan dukungan mereka buat Anies maju ke pentas pemilu mendatang.
"Mengenai presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan," kata Amien Rais yang menjabat sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: 3 Besar Capres Hasil Musra Sementara: Ganjar, Airlangga, dan Prabowo
Seminggu setelahnya, Anies wara-wiri di Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar Jumat hingga Minggu, 24-26 Februari 2023.
Sehari sebelumnya, Kamis (23/2/2023), PKS mendeklarasikan dukungan buat Anies maju sebagai capres. Anies pun hadir dalam acara yang digelar di kantor DPP PKS di kawasan Jakarta Selatan itu.
"Alhamdulillah pembahasan mengerucut sosok yang dimaksud itu jatuh pada Anies Rasyid Baswedan. Kita usung beliau menjadi tokoh nasional. Dan Allah takdirkan sebagai presiden," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Dalam acara Rakernas PKS, Anies menyatakan kesiapannya maju sebagai presiden dan memimpin Indonesia ke depan.
"Bila lima tahun kemarin kita mengerjakan Jakarta maju bersama, maka insya Allah di hari-hari ke depan, di tahun-tahun ke depan, kita akan memajukan Indonesia maju bersama, maju negaranya, bahagia rakyatnya," kata Anies di acara Apel Siaga PKS 2023 di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2/2023).
Membaca ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi mengatakan, segala manuver dan aksi politik yang ditampilkan Ganjar, Prabowo, dan Anies tak lepas dari agenda besar Pilpres 2024.
Upaya tersebut dalam rangka menguatkan elektabilitas dan menggaet suara pemilih untuk memuluskan jalan menuju panggung pemilihan.
Baca juga: Saat Anies Blak-blakan Akan Bawa Slogan Pemprov DKI Jakarta untuk Hadapi Pilpres
"Berbagai manuver yang dikemas oleh capres seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan tidak terlepas dari upayanya merawat konstituennya dan calon pemilih di Pilpres 2024 yang akan datang," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (27/2/2023).
Menurut Ari, dibandingkan dengan Ganjar dan Prabowo, Anies memiliki kendala tersendiri dalam upaya ini. Posisinya yang tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mau tak mau mengharuskan dia safari politik secara mandiri.
Sementara, Ganjar dengan kedudukannya sebagai Gubernur Jateng dan Prabowo yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan diuntungkan dengan efek petahana.
"Sehingga semua kegiatan pemerintahan bisa didompleng dengan aura kampanye," ujar Ari.
Di sisi lain, dengan lepasnya jabatan Anies sebagai pejabat publik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu bisa lebih bebas bergerak mengampanyekan diri.
Beragam kegiatan yang entah dibungkus dengan nama temu kader, peresmian organisasi relawan, musyawarah partai, hingga roadshow politik yang dilakukan Anies bisa dibaca sebagai upayanya menaikkan tingkat elektoral.
Baca juga: Anies Pakai Tagline Pemprov DKI Untuk Pilpres 2024, Heru Budi: Hahaha...