Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berharap Arab Saudi Berinvestasi di Proyek IKN

Kompas.com - 27/02/2023, 18:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap pemerintah Arab Saudi ikut berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Permintaan itu disampaikan Ma'ruf Amin ketika menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Faisal Abdullah H. Amodi, Senin (27/2/2023).

"Wakil Presiden berharap investasi itu termasuk adalah investasi Arab Saudi di bidang infrasktruktur ke IKN, ke ibu kota negara yang baru," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, dalam keterangan pers, Senin.

Masduki mengatakan, isu perdagangan di antara kedua negara menjadi salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Wapres Sebut Reshuffle Bisa Terjadi Usai Menpora Nyatakan Mundur, tapi...

Sebab, pemerintah Arab Saudi kini sedang menggalakkan kerja sama dagang dengan mitra-mitranya, termasuk Indonesia.

"Arab Saudi juga mengemukakan beberapa rencana yang berkait dengan kerja sama-kerja sama antara negara Arab Saudi dan Indonesia ke depan, termasuk dalam hal ini adalah bidang perdagangan," ujar Masduki.

Namun, data menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia-Arab Saudi justru turun dalam tiga tahun terakhir.

"Wakil presiden mengemukakan data bahwa dalam tiga tahun terakhir hubungan perdagangan antara Arab Saudi dan Indonesia, ternyata investasi Arab Saudi dalam tiga tahun terakhir ini menurun," kata Masduki.

Baca juga: Dukung Sri Mulyani soal Rafael, Wapres: Pejabat Hedonis Perlu Diingatkan

Pihak Arab Saudi lalu merespons bahwa penurunan itu terjadi di sektor swasta. Sedangkan perdagangan antarpemerintah masih berada di situasi yang cukup bagus dan intensif.

"Dia berjanji untuk menintensifkan kembali," ujar Masduki.

Selain soal perdagangan, Ma'ruf Amin juga meminta Arab Saudi untuk menambah kuta haji jemaah asal Indonesia.

Sebab, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, tetapi masyarakatnya menunggu waktu yang cukup lama untuk mendapat giliran berangkat haji.

Baca juga: Wapres Sebut Guru Ngaji Harus Dilibatkan untuk Sosialisasikan Stunting

"Diharapkan oleh Wakil Presiden kepada Duta Besar Arab Saudi yang baru ini bagaimana agar kuota Indonesia itu terus ditambah ke depan," kata Masduki.

Ia mengatakan, permintaan untuk meningkatkan kuota haji dari Indonesia pun disanggupi oleh Faisal Abdullah yang akan meneruskannya ke pihak pemerintah Arab Saudi.

Pihak Arab Saudi disebut menyadari bahwa animo umat Islam dari berbagai negara untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi, termasuk dari Indonesia.

"Tapi, saya kira permintaan Indonesia sebagai negeri terbesar muslim itu akan sangat diperhatikan," ujar Masduki.

Baca juga: Wapres Minta Arab Saudi Tambah Kuota Jemaah Haji Asal Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com