Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak 3 Pati Peraih Adhi Makayasa yang Dipromosikan Kapolri

Kompas.com - 27/02/2023, 14:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan promosi terhadap 92 perwira tinggi dan perwira menengah Korps Bhayangkara.

Mutasi dan promosi para perwira ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/498/II/KEP./2023 yang diteken oleh Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono pada 26 Februari 2023.

Dari sekian banyak nama yang masuk dalam surat telegram tersebut, tiga di antaranya merupakan perwira tinggi peraih Adhi Makayasa.

Baca juga: Mutasi di Polri: Komjen Ahmad Dofiri Jadi Irwasum, Irjen Wahyu Widada Jabat Kabaintelkam

Adhi Makayasa merupakan penghargaan yang diberikan kepada jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) terbaik di masing-masing angkatannya.

Ketiganya adalah Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri, Inspektur Jenderal Wahyu Widada, dan Brigadir Jenderal Sandi Nugraha.

Berikut ulasan singkat perjalanan karier kepolisian ketiganya:

1. Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri

Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri masuk dalam daftar mutasi dan promosi oleh Kapolri.

Oleh Kapolri, Dofiri digeser menjadi menjadi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri dengan menggantikan Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto yang akan memasuki masa purna tugas.

Dofiri merupakan abituren Akpol 1989 dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Sebelum menjabat Kabaintelkam Polri, Dofiri pernah menduduki beberapa jabatan strategis di lingkungan Polri, mulai dari Kapolda Jawa Barat (2020), Asisten Logistik Kapolri (2019), Kapolda DIY (2016) hingga Kapolda Banten di tahun yang sama.

Selain Adhi Makayasa, Dofiri tercatat memiliki 11 koleksi penghargaan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Bhayangkara Nararya, hingga Satyalancana Operasi Kepolisian.

2. Inspektur Jenderal Wahyu Widada

Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri, Inspektur Jenderal Wahyu Widada mendapat promosi jabatan sebagai Kabaintelkam menggantikan Dofiri.

Wahyu merupakan peraih Adhi Makayasa setelah menjadi lulusan terbaik Akpol 1991.

Baca juga: Sosok Brigjen Sandi Nugroho, Peraih Adhi Makayasa yang Dipromosikan Jadi Kadiv Humas Polri

Selama perjalanan karier di kepolisian, Wahyu pernah mengemban sejumlah posisi penting.

Di antaranya, Kapolres Metro Tangerang (2010), Kapolres Metro Tangerang Kota (2011), Wakapolda Riau (2018), Kapolda Gorontalo (2019), dan Kapolda Aceh.

3. Brigadir Jenderal Sandi Nugroho

Kepala Biro Pengkajian dan Strategi (Karojianstra) SSDM Polri, Brigadir Jenderal Sandi Nugroho turut dipromosikan menjadi Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri.

Ia akan menggantikan Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo yang ditarik menjadi Asisten SDM Kapolri.

Sandi merupakan perwira tinggi Polri kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 1 Juli 1973. Bersama institusi Polri, Sandi sudah menorehkan tinta emas ketika lulus dari Akpol 1995.

Kala itu, Sandi didaulat sebagai lulusan terbaik di angkatannya. Prestasi ini pun membuatnya berhak menerima penghargaan Adhi Makayasa.

Sedangkan, jabatan strategis yang pernah ia tukangi, di antaranya, Kapolrestabes Medan dan Kapolrestabes Surabaya (2019).

Sandi kemudian menjabat sebagai Karojianstra SSDM Polri pada 2020 dan kini akan menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri.

Di jabatan baru ini, Sandi otomatis akan naik pangkat menjadi inspektur jenderal atau jenderal bintang dua polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com