Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sebut Kasus Flu Burung di Indonesia Berpotensi Sama seperti di Kamboja

Kompas.com - 27/02/2023, 12:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, kasus flu burung di Indonesia berpotensi sama dengan kasus flu burung di Kamboja yang kini mulai menular ke manusia.

Hal itu lantaran Indonesia merupakan kawasan endemik penyakit jenis influenza zoonosis yang menyerang unggas (termasuk ayam dan burung) dan bisa menginfeksi manusia.

Di sisi lain, kasus flu burung juga sudah ada sejak lama di Tanah Air. Bahkan, Indonesia sempat menjadi episenter dari virus influenza tipe A H5N1.

"Kita, menurut saya, masih minim atau buta dalam pemetaan. Ini yang menandakan bahwa tentunya potensi kasus (flu burung terjadi) sama seperti di Kamboja, ya besar, sama seperti dulu juga kita pernah," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Antisipasi Flu Burung, Pemerintah Diminta Koordinasikan Kemenkes Se-ASEAN di Keketuaan Indonesia

Kendati begitu, Dicky belum melihat adanya tanda flu burung menjadi pandemi seperti Covid-19. Meski dia tak memungkiri, potensinya selalu ada walau kecil.

Potensi itu kata Dicky, mengintai setiap saat dan makin besar, mengingat adanya perubahan karakter virus influenza tipe A ini. Dahulu, virus hanya bisa menyerang unggas seperti ayam dan burung. Sedangkan saat ini, virus bisa menyebar ke mamalia dan manusia.

"Kalau berpotensi pandemi saat ini belum (ada), tapi potensi itu ada dan selalu ada. Virusnya dari unggas sekarang ke mamalia, ini artinya satu step lagi untuk mengarah lebih mudah penularan antar manusia," tutur Dicky.

Oleh karenanya, Dicky mengimbau agar pemerintah melakukan surveilans ketat pada unggas dan manusia di peternakan, pasar ayam, lingkungan rumah, rumah sakit, hingga fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Baca juga: Waspada KLB Flu Burung, Kemenkes Minta Warga Segera Periksa Jika Alami Gejala

Jika ditemukan kasus flu burung, segara melokalisasi pasien yang terinfeksi, agar virus tersebut tidak diberi ruang untuk menularkan ke sekitar.

'Kalau kita abai ada orang terinfeksi flu burung, tapi tidak cepat dilokalisasi dan memberi ruang pada virus itu untuk menularkan lagi, terjadi (outbreak). Jangan sampai menjadi pemicu outbreak penularan flu burung antar manusia," jelas dia.

Kemudian, Dicky mengimbau agar masyarakat selalu menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jika membersihkan kandang ayam atau burung, selalu menggunakan masker, sarung tangan, dan baju khusus.

"Lalu, dia mandi sebelum kembali ke rumahnya, nah itu yang harus dilakukan. Kebiasaan cuci tangan, pakai masker ini penting. Ini yang saya sampaikan bahwa perilaku hidup bersih sehat di segala aspek jangan ditinggalkan," sebut Dicky.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, meski saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah.

Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus yang cepat dan konsisten pada mamalia, sehingga virus memiliki kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia

Baca juga: Flu Burung Kian Menyebar, Mungkinkah jadi Ancaman Baru?

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023

“Saat ini memang belum ada laporan penularan ke manusia, tapi kita tetap harus waspada” ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu, di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com