Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Nasdem Belum Resmi Deklarasi Anies sebagai Capres, Demokrat: Kurang Ngopi Aja Itu

Kompas.com - 25/02/2023, 19:03 WIB
Tatang Guritno,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Irwan meminta tak ada pihak yang meragukan sikap Demokrat yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sebelumnya, keraguan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali yang meminta agar Demokrat mendeklarasikan Anies melalui sebuah keputusan yang sah.

Pasalnya, Demokrat mengusung Anies sebagai capres melalui pernyataan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 23 Januari 2023.

Baca juga: Demokrat Sebut Deklarasi Anies Telah Disetujui SBY dan Anggota Majelis Tinggi Partai

“Sudah tuntas kok (proses deklarasi Anies). Bang Ali barangkali kurang ngopi saja itu,” ujar Irwan dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).

Menurut dia, keputusan AHY itu sudah disetujui oleh semua anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Pencalonan Mas Anies Baswedan sebagai bacapres sudah dengan persetujuan Ketua Majelis Tinggi Partai Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan (anggota) Majelis Tinggi Partai,” ungkap dia.

Ia mengatakan saat ini tim kecil bakal Koalisi Perubahan tengah mempersiapkan deklarasi bersama.

Adapun koalisi tersebut tengah dijajaki oleh Demokrat, Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Singgung Peluang Anies-Sandi Duet pada Pilpres 2024, Sekjen PKS: Tergantung Capresnya...

“Yang nanti semua partai koalisi lagi-lagi secara de jure dan de facto memberikan dukungan,” imbuh dia.

Ali tak ingin nantinya keputusan Demokrat mengusung Anies memiliki celah untuk digugat oleh kadernya sendiri yang berbeda pandangan.

Baginya, pernyataan AHY saja tak cukup untuk menunjukkan keputusan resmi Demokrat.

“Ya kita butuhkan (keputusan formal) ini kan bukan keputusan main-main,” ucap Ali pada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Di sisi lain, PKS telah mendeklarasikan Anies sebagai capres pada Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Ketika Parpol Pengusung Anies Say Goodbye kepada PDI-P...

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pun mengundang Nasdem, dan Demokrat untuk mengikuti apel siaga, Minggu (26/2/2023).

Acara tersebut merupakan bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS yang telah digelar sejak Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com