Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sudah Deklarasi Anies, Nasdem-Demokrat Masih Belum Satu Suara

Kompas.com - 25/02/2023, 06:45 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, Kamis (23/2/2023).

Dukungan tersebut diputuskan setelah PKS menggelar Musyawarah Syura VIII. Secara resmi, DPP PKS juga telah mengumumkan dukungan itu ke publik, yang juga turut dihadiri oleh Anies di Kantor DPP PKS.

Kendati telah mengantongi dukungan untuk menghadapi Pilpres 2024 dari tiga partai politik (parpol) bakal Koalisi Perubahan, hingga kini koalisi yang hendak dibentuk PKS bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem itu tak kunjung diumumkan secara resmi.

Baca juga: Nasdem Minta Demokrat Deklarasikan Anies Secara Formal, AHY: Lho, Kan Sudah

Masih ada ketidaksepahaman antara Nasdem dengan Demokrat dalam pembentukan kongsi politik untuk menghadapi Pemilu 2024 tersebut. Salah satu yang dipersoalkan Nasdem yakni Demokrat belum memberikan sikap dukungan resmi kepada Anies.

Pada 26 Januari lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memang telah menyampaikan dukungan partainya untuk mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu. Akan tetapi, Wakil Ketua Umum Partai Nasde Ahmad Ali menganggap, pernyataan dukungan semacam itu belum cukup karena rentan menjadi persoalan ke depan.

Menurut Ali, Demokrat semestinya melakukan deklarasi lebih formal melalui sebuah forum resmi yang menghasilkan keputusan resmi, bukan sekedar pernyataan dukungan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai dideklarasikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjadi bakal Capres 2024 di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai dideklarasikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjadi bakal Capres 2024 di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

"Kalau keputusan itu kan diambil dalam forum resmi kepartaian, entah rapat kerja nasional, entah itu rapat majelis tinggi," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

“Sehingga pencalonan itu ditetapkan bukan dengan rilis, tapi dengan suatu putusan,” sambungnya.

Demokrat anggap sudah selesai

Namun demikian, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai bahwa proses internal dalam menentukan dukungan terhadap capres yang diusung serta sikap partai terkait pembentukan koalisi sudah selesai.

Menurut Herzaky, pernyataan AHY terkait dukungan Demokrat kepada Anies merupakan sebuah keputusan resmi. Sehingga, kini Demokrat tinggal menunggu proses deklarasi Koalisi Perubahan secara resmi bersama PKS dan Nasdem.

Baca juga: Sebut Biayai Safari Politik Anies, Nasdem: Dia Tak Punya Duit, Tidak Korupsi

“Tinggal menunggu kesepakatan bersama kami bertiga mengenai timing yang tepat. Inilah kekuatan Koalisi Perubahan. Tiga parpol berada dalam posisi setara,” ungkap Herzaky.

Secara terpisah, AHY yang ditemui usai acara Haul ke-12 KH Zainuddin MZ di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam menyampaikan bahwa dukungan Demokrat terhadap Anies sudah jelas.

Bahkan, putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menambahkan, telah kembali menegaskan dukungan ketika bertemu jajaran elite Partai Nasdem di Kantor DPP Partai Demokrat pekan lalu.

"Lho kan sudah, sudah kami sampaikan bahwa sikap Partai Demokrat sudah sangat jelas," tegas AHY.

Tak mau ada gangguan

Kekhawatiran Nasdem terhadap Demokrat, nilai Ali, bukan tanpa sebab.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com