Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkes: Memakai Masker di Ruang Tertutup dan Kerumunan Masih Jadi Anjuran Pemerintah

Kompas.com - 23/02/2023, 21:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, memakai masker di ruang tertutup dan di kerumunan masih menjadi salah satu anjuran pemerintah.

Anjuran ini, kata Dante, perlu diterapkan meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut.

"Penggunakan masker pada ruangan tertutup dan kondisi crowded itu masih menjadi salah satu anjuran yang dilakukan oleh pemerintah," kata Dante di sela-sela Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: PPKM Sudah Dicabut, Mengapa Masih Perlu Vaksin Booster Kedua?

Dante menuturkan, memakai masker merupakan langkah untuk mencegah berbagai macam penyakit menular.

Masker kata Dante, berguna untuk melindungi dari paparan langsung bakteri maupun virus yang masuk ke hidung dan mulut.

"Untuk meminimalisir terhadap hal tersebut, maka diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, misalnya di ruangan tertutup atau crowded dan sebagainya," ucapnya.

Lebih lanjut Dante menyampaikan, masyarakat harus menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih ada.

Virusnya terus bermutasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Sandiaga: 1 Bulan PPKM Dicabut, Pariwisata dan Ekraf Naik Signifikan

Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan masuknya Covid-19 subvarian Omicron CH.1.1 atau varian Orthrus di Indonesia.

"Apakah kita sudah bebas Covid-19? Belum, masih ada beberapa kasus Covid-19," jelas Dante.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemakaian masker di dalam ruangan memang tidak lagi wajib, namun tetap diperbolehkan demi kesehatan.

Hal ini dikatakannya saat menyampaikan sambutan di Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Balikpapan pada 23 Februari 2023.

Baca juga: Wamenkes Perkirakan Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Subvarian Baru Telah Lewati Puncak

Mulanya, Jokowi menanggapi pernyataan Gubernur Kalimantan Timur yang menyatakan orang yang memakai masker adalah orang yang sakit. Jokowi bilang, pernyataan itu tidak salah.

"Pak Gubernur Kaltim menyampaikan yang pakai masker itu dianggap agak sakit, nggak salah, Pak Gub, nggak salah, karena PPKM memang sudah dicabut," kata Jokowi, Kamis (23/2/2023).

"Jadi apalagi di luar ruangan, itu sudah tidak wajib pakai masker. Tetapi di dalam ruangan kalau ada yang pakai masker juga diperbolehkan, demi kesehatan," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com