JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kompas Eren menjelaskan alasan kenapa elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, dari 16,5 persen menjadi 13,1 persen.
Padahal, Anies merupakan salah satu sosok yang sudah dideklarasikan untuk maju menjadi capres pada Pemilu 2024.
Hal tersebut Eren sampaikan dalam diskusi bertajuk 'Survei Litbang Kompas: Ganjar Teratas, Prabowo dan Anies Fluktuatif', seperti disiarkan Space akun Twitter resmi Kompas Data, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Anies Akan Hadiri Deklarasi Capres dari PKS Besok
Eren mengatakan bahwa penurunan elektabilitas yang Anies alami ini sebenarnya tidak terlalu signifikan.
"Sebetulnya ini bukan penurunan signifikan. Ada batas margin of error dalam survei sebesar 2,8 persen. Itu kan plus 2,8 dan minus 2,8. Artinya (elektabilitas Anies) bisa di atas 13 persen dan bisa di bawah 13 persen," ujar Eren.
Eren menjelaskan, salah satu penyebab kenapa elektabilitas Anies menurun ialah karena Anies banyak muncul di publik untuk melakukan manuver politik.
Menurutnya, Anies memang kerap melakukan manuver politik sejak dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem. Apalagi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat kelihatannya sebentar lagi juga akan resmi mengusung Anies Capres 2024.
Hanya saja, akibat dari sering munculnya Anies di publik, maka Anies bisa mendapat dampak positif maupun negatif.
"Ketika sosok ini memang masif muncul di hadapan publik dengan deklarasi yang dilakukan, kemudian di satu sisi juga sosmed juga memunculkan banyak sekali aktivitas politik yang dilakukan oleh Anies ini. Di satu sisi kemunculan itu memang sangat berpengaruh terhadap perluasan popularitas atau penerimaan," tuturnya.
"Tapi di sisi lain, tentu akan ada muncul pula resistensi seiring kemunculan figur tadi, seiring menguatnya figur tadi di berbagai aktivitas atau media yang menginformasikannya," sambung Eren.
Eren mengatakan, jika dibandingkan dengan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi lain, Anies merupakan figur yang menonjol dalam melakukan manuver politik.
Baca juga: Surya Paloh Ungkap AHY Tak Keberatan jika Tidak Dipilih Anies Jadi Cawapres
Eren mengingatkan bahwa Anies pasti akan rentan diserang lawan politiknya jelang Pilpres 2024.
"Artinya muncul di situ bentuk-bentuk upaya-upaya resisten tadi. Karena ini cukup mencuat, cukup muncul," katanya.
"Beda hal dengan kalau aktivitas politiknya tidak dilakukan secara masif, tidak muncul dengan banyak manuvernya, itu tentu lawan-lawan politik pun tidak akan lakukan hal-hal sebaliknya tadi, yang sifatnya mengkontra dari apa yang dilakukan figur tadi untuk mendulang popularitas dan simpati dari masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas mendapati bahwa elektabilitas Anies Baswedan sebagai capres berada di angka 13,1 persen. Anies berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.