Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Elektabilitas Anies Disebut Turun Usai Dideklarasikan Jadi Capres? Ini Alasannya

Kompas.com - 23/02/2023, 05:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kompas Eren menjelaskan alasan kenapa elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, dari 16,5 persen menjadi 13,1 persen.

Padahal, Anies merupakan salah satu sosok yang sudah dideklarasikan untuk maju menjadi capres pada Pemilu 2024.

Hal tersebut Eren sampaikan dalam diskusi bertajuk 'Survei Litbang Kompas: Ganjar Teratas, Prabowo dan Anies Fluktuatif', seperti disiarkan Space akun Twitter resmi Kompas Data, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Anies Akan Hadiri Deklarasi Capres dari PKS Besok

Eren mengatakan bahwa penurunan elektabilitas yang Anies alami ini sebenarnya tidak terlalu signifikan.

"Sebetulnya ini bukan penurunan signifikan. Ada batas margin of error dalam survei sebesar 2,8 persen. Itu kan plus 2,8 dan minus 2,8. Artinya (elektabilitas Anies) bisa di atas 13 persen dan bisa di bawah 13 persen," ujar Eren.

Eren menjelaskan, salah satu penyebab kenapa elektabilitas Anies menurun ialah karena Anies banyak muncul di publik untuk melakukan manuver politik.

Menurutnya, Anies memang kerap melakukan manuver politik sejak dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem. Apalagi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat kelihatannya sebentar lagi juga akan resmi mengusung Anies Capres 2024.

Hanya saja, akibat dari sering munculnya Anies di publik, maka Anies bisa mendapat dampak positif maupun negatif.

"Ketika sosok ini memang masif muncul di hadapan publik dengan deklarasi yang dilakukan, kemudian di satu sisi juga sosmed juga memunculkan banyak sekali aktivitas politik yang dilakukan oleh Anies ini. Di satu sisi kemunculan itu memang sangat berpengaruh terhadap perluasan popularitas atau penerimaan," tuturnya.

"Tapi di sisi lain, tentu akan ada muncul pula resistensi seiring kemunculan figur tadi, seiring menguatnya figur tadi di berbagai aktivitas atau media yang menginformasikannya," sambung Eren.

Eren mengatakan, jika dibandingkan dengan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi lain, Anies merupakan figur yang menonjol dalam melakukan manuver politik.

Baca juga: Surya Paloh Ungkap AHY Tak Keberatan jika Tidak Dipilih Anies Jadi Cawapres

Eren mengingatkan bahwa Anies pasti akan rentan diserang lawan politiknya jelang Pilpres 2024.

"Artinya muncul di situ bentuk-bentuk upaya-upaya resisten tadi. Karena ini cukup mencuat, cukup muncul," katanya.

"Beda hal dengan kalau aktivitas politiknya tidak dilakukan secara masif, tidak muncul dengan banyak manuvernya, itu tentu lawan-lawan politik pun tidak akan lakukan hal-hal sebaliknya tadi, yang sifatnya mengkontra dari apa yang dilakukan figur tadi untuk mendulang popularitas dan simpati dari masyarakat," imbuhnya.

Sebelumnya, survei Litbang Kompas mendapati bahwa elektabilitas Anies Baswedan sebagai capres berada di angka 13,1 persen. Anies berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Nasional
PDI-P Punya Program Beasiswa 'Megawati Fellowship', Akan Diluncurkan di Rakernas

PDI-P Punya Program Beasiswa "Megawati Fellowship", Akan Diluncurkan di Rakernas

Nasional
Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Nasional
Anies Sebut Negara hingga 'Pelaku Besar' Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Anies Sebut Negara hingga "Pelaku Besar" Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Nasional
Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Nasional
Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Nasional
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Nasional
Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Nasional
Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nasional
Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Nasional
Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Nasional
Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Nasional
Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang 'Oh Itu Relawan Saya'

Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang "Oh Itu Relawan Saya"

Nasional
Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Nasional
Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com