Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2023, 13:07 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan Partai Ummat untuk Anies Baswedan bakal menguatkan basis massa mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun demikian, menurut Umam, bukan tidak mungkin dukungan tersebut juga menjadi beban tersendiri buat Anies.

"Jika Partai Ummat justru berusaha mempertebal narasi politik identitas yang Anies sendiri belakangan berusaha menepisnya, maka dukungan Partai Ummat bisa menjadi beban politik atau political liabiliteis bagi Anies ke depan," kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Partai Ummat Resmi Dukung Anies Baswedan Capres 2024

Umam mengatakan, Anies harus segera menggeser persepsinya dari poros "kanan" ke "tengah" jika ingin memenangkan Pemilu Presiden 2024.

Oleh karenanya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut mesti lebih tegas mewanti-wanti barisan pendukungnya untuk disiplin, tidak menggunakan politik kebencian dan politik identitas.

Seandainya barisan pendukung Anies masih mencoba menjual narasi tersebut, hal itu bisa berbalik menjadi amunisi tajam bagi kompetitor untuk menghantam Anies.

"Alih-alih menguatkan dan mengonsolidasikan basis swing voters dan undecided voters, narasi politik identitas itu justru akan mendegradasi legitimasi politik pihak yang didukung," ujar Umam.

Kendati demikian, Umam menilai, Anies sudah sadar betul akan tantangan itu.

Maka dari itu, ketegasan Anies untuk mendisiplinkan barisan pendukungnya akan berpengaruh terhadap seberapa efektif ia menetralisir tudingan "kanan-konservatif" yang belakangan mulai dimunculkan oleh lawan politiknya.

Umam menambahkan, menuju Pemilu 2024, politik identitas tetap berpeluang digunakan sejumlah pihak. Sebab, politik identitas merupakan strategi yang sangat murah dan efektif untuk memobillisasi dukungan politik.

"Namun jika literasi politik masyarakat kian menguat, rakyat sudah merasa lelah untuk dibentur-benturkan, maka narasi politik identitas akan berubah menjadi strategi yang ahistoris dan tidak lagi relevan," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Baca juga: Anies: 5 Tahun Tugas di Jakarta, Ada Bukti Saya Pakai Politik Identitas?

Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengungkapkan partainya resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Hal tersebut Amien sampaikan ketika menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-1 Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

"Jadi tadi mengenai Presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan," ujar Amien.

Sebenarnya, ada tiga nama bakal capres yang disetor oleh para kader ke pengurus pusat Partai Ummat. Ketiganya yakni Anies, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Namun, menurut Amien, yang paling antusias di antara ketiga orang tersebut adalah Anies.

"Kita tegaskan capres dari Partai Ummat itu tinggal 1, itu Anies Baswedan," imbuh Amien.

Anies Baswedan sendiri telah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem sejak awal Oktober 2022 lalu. Belakangan, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menyatakan dukungan buat Anies.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

KPU Batal Gelar Nobar Debat Capres Besok

KPU Batal Gelar Nobar Debat Capres Besok

Nasional
Menko Airlangga Sebut RI Punya Modal Besar Capai Indonesia Emas 2045

Menko Airlangga Sebut RI Punya Modal Besar Capai Indonesia Emas 2045

Nasional
Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas PDI-P Teratas, PPP Terancam Tak Lolos ke Senayan

Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas PDI-P Teratas, PPP Terancam Tak Lolos ke Senayan

Nasional
Debat Pertama Angkat Isu Hukum, TPN: Panggung Pak Ganjar dan Pak Mahfud

Debat Pertama Angkat Isu Hukum, TPN: Panggung Pak Ganjar dan Pak Mahfud

Nasional
Gibran ke Relawan: Jika Ada Serangan, Tak Perlu Mengklarifikasi

Gibran ke Relawan: Jika Ada Serangan, Tak Perlu Mengklarifikasi

Nasional
Tanggapi Hasil Survei Litbang 'Kompas', Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah

Tanggapi Hasil Survei Litbang "Kompas", Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah

Nasional
Ganjar Bakal Perkuat Asosiasinya dengan Jokowi Demi Genjot Elektabilitas

Ganjar Bakal Perkuat Asosiasinya dengan Jokowi Demi Genjot Elektabilitas

Nasional
Percepat Pengadaan Barang dan Jasa, Kepala BKKBN Imbau Seluruh Satker Input RUP 2024

Percepat Pengadaan Barang dan Jasa, Kepala BKKBN Imbau Seluruh Satker Input RUP 2024

Nasional
KPU Larang Pendukung Bawa Atribut Kampanye ke Arena Debat Capres

KPU Larang Pendukung Bawa Atribut Kampanye ke Arena Debat Capres

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Umumkan Jubir Sebanyak 45 Orang

TPN Ganjar-Mahfud Umumkan Jubir Sebanyak 45 Orang

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Luncurkan Merchandise Resmi untuk Galang Dana Kampanye

TPN Ganjar-Mahfud Luncurkan Merchandise Resmi untuk Galang Dana Kampanye

Nasional
KPU Klaim Debat Besok Lebih Banyak Interaksi Antar Capres

KPU Klaim Debat Besok Lebih Banyak Interaksi Antar Capres

Nasional
Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas Prabowo-Gibran 45,2 Persen, Ganjar-Mahfud 27,3 Persen, Anies-Cak Imin 23,1 Persen

Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas Prabowo-Gibran 45,2 Persen, Ganjar-Mahfud 27,3 Persen, Anies-Cak Imin 23,1 Persen

Nasional
Wiranto Heran Dugaan Pelanggaran HAM Prabowo Diungkit Terus

Wiranto Heran Dugaan Pelanggaran HAM Prabowo Diungkit Terus

Nasional
Kementerian KP Gelar Pasar Ikan Hias Digital, Tampilkan Lebih dari 40 Jenis Ikan Hias Eksotis

Kementerian KP Gelar Pasar Ikan Hias Digital, Tampilkan Lebih dari 40 Jenis Ikan Hias Eksotis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com