Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Tanggapi Santai Hasil Survei yang Sebut Tak Lolos Ambang Batas Parlemen

Kompas.com - 14/02/2023, 16:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas (PSI) menanggapi dengan santai hasil survei terbaru yang dikeluarkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa PSI tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen, yakni 4 persen.

Wakil Ketua Pembina PSI Grace Natalie tidak ambil pusing dengan hasil survei itu. Terlebih, ia mengklaim pernah bekerja di lembaga survei sehingga tahu seluk-beluk proses survei.

"Kebetulan kan saya mantan orang survei, jadi survei itu kami jadikan masukan saja," ujar Grace Natalie di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Jokowi: PSI Harus Bisa Masuk Senayan, Jangan Berpikir Pesimis

Menurut Grace, hasil survei itu juga kurang akurat. Sebab, pemilih PSI kebanyakan bukan level grassroot.

"Pemilih PSI itu kalau dilihat dari pemilu yang lalu, kebanyakan kelompok yang terdidik, adanya di kota dan kelompok yang seperti ini sebenarnya mirip dengan pemilih PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Itu juga kelompoknya lebih terdidik," kata Grace.

Grace mengatakan, pemilih PSI berbeda dengan pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Beda misalnya dengan massanya PKB atau massanya PDI-P misalnya yang lebih ke grassroot. Kalau orang yang misalnya tinggalnya di apartemen, itu kan sudah susah. Atau gated community, atau di kompleks itu biasanya lebih tertutup ya, atau sibuk," ujar Grace.

Baca juga: PSI Targetkan Perolehan Kursi Pileg DKI 2024 Naik 2 Kali Lipat Jadi 16

Namun, ia mengaku tetap menjadikan hasil survei itu sebagai masukan.

"Buat kami jadi masukan saja, yang penting (kami) tetap bergerak. Jadi it's okay enggak papa, yang penting kami tetap terus bergerak. Buktinya yang daftar atau gabung (ke PSI) semakin banyak," kata Grace.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebelumnya menyampaikan hasil survei terbarunya terkait elektabilitas partai politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hasil rilis itu disampaikan dalam acara bertajuk "Partai Lama, Partai Baru, Partai Besar, Partai Gurem" pada Selasa (7/2/2023).

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, ada tujuh partai politik yang lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen.

Baca juga: PSI Anggap Sistem Proporsional Tertutup Khianati Demokrasi Rakyat

Ketujuh partai itu adalah PDI-P, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem.

Dari ketujuh partai itu, tingkat elektabilitas tertinggi adalah PDI-P.

Kemudian, disusul dengan empat partai lainnya, yakni dengan PKB 8 persen, Partai Demokrat 5 persen, PKS 4,9 persen, dan Nasdem 4,4 persen.

Kemudian, partai yang tidak lolos parliamentary threshold adalah Perindo dengan elektabilitas 2,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1 persen, dan Partai Amanat Indonesia (PAN) 1,9 persen.

Lalu, partai dengan elektabilitas di bawah 1 persen adalah PSI dengan 0,5 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) dengan 0,3 persen), Partai Garuda dengan 0,3 persen, Partai Ummat dengan 0,3 persen, Partai Hanura dengan 0,1 persen, Partai Buruh dengan 0,1 persen, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dengan 0,1 pesen, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan 0,1 persen.

Baca juga: PSI Unggulkan 3 Kadernya untuk Pilkada DKI 2024: Grace Natalie, Anggara Wicitra, dan Faldo Maldini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com