Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/02/2023, 13:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, penarikan dukungan relawan terhadap Ganjar Pranowo tak berpengaruh ke peta politik Pemilu Presiden 2024.

Menurutnya, Ganjar tetap berpeluang dicalonkan sebagai presiden PDI Perjuangan. Sebab, keputusan pencalonan presiden PDI-P ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai yang menaungi Ganjar.

"Ganjar dicapreskan atau tidak bukan karena relawan, tetapi karena insting dan pertimbangan Ibu Megawati Soekarnoputri berdasarkan banyak pertimbangan," kata Ari kepada Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Immanuel Ebenezer Tak Lagi Dukung Ganjar, GP Mania Segera Dibubarkan

Menurut Ari, penarikan atau pengalihan dukungan relawan terhadap kandidat calon presiden (capres) merupakan hal biasa dalam politik. Sebab, dukungan relawan terbilang rapuh.

Berbeda dengan partai politik yang mempunyai infrastruktur organisasi dari pusat hingga ranting dengan mekanisme kepemimpinan terstruktur, relawan sangat tidak terorganisir dan hanya mengandalkan kerja personal.

Ari menduga, penarikan dukungan Ganjar Pranowo (GP) Mania terhadap Ganjar disebabkan karena tidak terakomodirnya kepentingan orang-orang di balik organisasi relawan itu, baik oleh sosok yang didukung maupun partai.

"Saya kok tidak yakin GP Mania bubar karena kepentingan yang begitu idealis, pasti ada keinginan elite relawan yang tidak tersalurkan," ujar Ari.

Baca juga: Bubarnya GP Mania Sebelum Benar-benar Berjuang untuk Ganjar Pranowo...

Dalam hal ini, Ganjar diduga tidak mampu merangkul relawan-relawannya mengingat dia belum mendapat restu pencapresan dari PDI-P.

Namun demikian, Ari mengatakan, PDI-P juga tidak bisa disalahkan karena dianggap tak merangkul relawan Ganjar. Sebab, partai berlambang banteng itu memang belum mengambil keputusan soal capres, pun belum ada pembentukan tim sukses resmi.

Ari menduga, terjadi sumbatan komunikasi antara GP Mania dengan Ganjar maupun PDI-P sehingga relawan hendak menarik dukungan.

"Relawan seakan akan tidak sabaran dengan proses politik yang terjadi di partai. Harusnya relawan paham akan hal itu, relawan adalah penguat kerja politik dari partai di lapangan," kata Ari.

Dengan situasi demikian, Ari yakin Ganjar masih punya peluang menjadi capres PDI-P untuk Pemilu 2024.

Peluang Gubernur Jawa Tengah itu dinilai sama besarnya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, maupun kader-kader PDI-P lain yang disebut-sebut berpotensi dijagokan partai wong cilik tersebut.

"Cuma pada akhirnya akan keluar satu nama sebagai hasil kontemplasi dan kalkulasi semua aspek yang akan diambil oleh Megawati," tutur dosen Universitas Indonesia (UI) itu.

Sebelumnya diberitakan, GP Mania menarik dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres Pemilu 2024.

"Itu (kabar tak lagi beri dukungan) benar. Betul," kata Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Potret Ganjar Pranowo Nyempil di Tengah Para Pejabat Saat Resepsi 1 Abad NU

Meski begitu, Immanuel belum mau menyampaikan alasan pencabutan dukungan organisasi relawan yang ia pimpin untuk Ganjar.

Noel, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan, pada Kamis (9/2/2023), pihaknya akan melakukan pembubaran relawan GP Mania secara resmi.

"Nanti kita ungkapkan. Kita akan bubarkan dulu, setelah bubarkan baru kita kasih penjelasan," ujar Noel.

Adapun hingga kini PDI-P masih bungkam soal pencapresan Pemilu 2024. Nama Ganjar disebut-sebut potensial, bersaing dengan Puan Maharani.

Namun demikian, ditegaskan berulang kali oleh partai banteng bahwa keputusan terkait pencapresan ada di tangan ketua umum Megawati Soekarnoputri.

"Ini urusan gue!" kata Megawati saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Nasional
BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

Nasional
Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Nasional
BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

Nasional
Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Nasional
BERITA FOTO: Nakes dan Relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dipulangkan

BERITA FOTO: Nakes dan Relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dipulangkan

Nasional
Usman Hamid Kenang Perjuangan Almarhum Glenn Fredly Bebaskan Tahanan Politik Papua

Usman Hamid Kenang Perjuangan Almarhum Glenn Fredly Bebaskan Tahanan Politik Papua

Nasional
Pentingnya Memastikan Nilai Jenama Lokal dan Idealisme di Dalamnya

Pentingnya Memastikan Nilai Jenama Lokal dan Idealisme di Dalamnya

Nasional
BERITA FOTO: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup

BERITA FOTO: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup

Nasional
Sidang Praperadilan Lukas Enembe Lawan KPK Digelar 10 April 2023

Sidang Praperadilan Lukas Enembe Lawan KPK Digelar 10 April 2023

Nasional
KPK Klarifikasi Kekayaan Dirlidik Endar Priantoro: Belum Ada Indikasi Apa-Apa

KPK Klarifikasi Kekayaan Dirlidik Endar Priantoro: Belum Ada Indikasi Apa-Apa

Nasional
KSAL: Selain Kekurangan Sea Rider, Prajurit Kopaska di Koarmada III Belum Lengkap

KSAL: Selain Kekurangan Sea Rider, Prajurit Kopaska di Koarmada III Belum Lengkap

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Lukas Enembe Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka KPK, Lukas Enembe Ajukan Praperadilan

Nasional
PKS Sindir Prinsip 'Tidak Diskriminatif' FIFA, Coret Rusia dari Piala Dunia tapi Israel Tidak

PKS Sindir Prinsip "Tidak Diskriminatif" FIFA, Coret Rusia dari Piala Dunia tapi Israel Tidak

Nasional
KPK Klarifikasi Kekayaan Pegawai Pajak hingga Kepala Daerah Pekan Depan

KPK Klarifikasi Kekayaan Pegawai Pajak hingga Kepala Daerah Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke