Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kraken: Ditemukan di Tangsel, Ada 3 Kasus di Indonesia, Semua Gejala Ringan

Kompas.com - 03/02/2023, 11:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken sudah menyebar di Indonesia. Kini, sudah ada tiga kasus XBB 1.5 di Tanah Air menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, kasus pertama kali ditemukan dari orang Polandia yang tengah berada di Indonesia.

Warga asal Polandia tersebut datang ke Jakarta pada tanggal 6 Januari 2023. Lalu, berkunjung ke Balikpapan sehari setelahnya, yakni pada tanggal 7 Januari 2023.

Setelah melakukan tes PCR, ia dinyatakan positif Covid-19 subvarian XBB 1.5.

"Kemudian dia (lakukan pemeriksaan) rapid antigen (hasilnya) negatif. Tanggal 11 Januari, dia mau naik kapal jadi PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," ujar Budi.

Baca juga: Kenali Gejala Covid Varian Kraken Omicron XBB 1.5

Muncul di Tangsel

Kasus kedua Kraken ditemukan pada seorang wanita berusia 47 tahun yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan.

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu pada Rabu (1/2/2022).

Mulanya, kasus terdeteksi pada tanggal 31 Januari 2021 setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium PCR dan whole genome sequencing (WGS).

"Betul (ada penambahan kasus). Perempuan 47 tahun berdomisili di Pamulang, Tangsel," kata Maxi kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Kasus Kraken di Tangsel Sudah Sembuh, Gejalanya Ringan

 

Sudah dapat vaksin booster

Diketahui, wanita itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru pulang umrah dari Tanah Suci dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama.

Booster pertama ia dapatkan tanggal 12 Februari 2022. Efektivitas vaksin biasanya menurun jika pemberian sudah lebih dari 6 bulan.

Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat yang sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis lengkap memang tidak menutup kemungkinan untuk terinfeksi.

Baca juga: Kasus Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Pamulang Baru Pulang Umrah

Namun, vaksin dapat menurunkan risiko penularan.

Vaksin masih sangat efektif untuk mencegah sakit berat saat terinfeksi Covid-19. Tingkat kematian pada kasus terinfeksi Covid-19 yang sudah mendapat vaksinasi pun lebih rendah.

"Vaksin menurunkan resiko penularan, tapi bukan berarti tidak ada penularan. Terhadap sakit berat dan kematian perlindungan vaksin mencapai lebih dari 95 persen," ucap Nadia, Kamis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com