JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, kasus Kraken yang diderita oleh seorang perempuan berdomisili di Tangerang Selatan sudah sembuh.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, perempuan itu sempat mengalami gejala yang ringan saat terinfeksi.
Adapun infeksi terjadi setela pasien melakukan perjalanan luar negeri, yakni umroh di Arab Saudi.
"Kronologi penyelidikan epidemiologi, status gejala ringan dan sekarang sudah sembuh," kata Maxi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (2/1/2023).
Maxi menjelaskan, penderita pun tidak memiliki penyakit komorbid.
Tercatat, ada 10 orang yang berkontak erat oleh penderita, dan satu orang lainnya dinyatakan positif setelah melakukan tes swab. Sedangkan yang lainnya dinyatakan negatif.
"Kontak erat 10 orang, kontak erat sudah di lakukan swab dan 1 positif, lainnya negatif," ucap Maxi.
Baca juga: Varian Kraken Masuk Indonesia, Kemenkes Sebut Tak Perlu Tutup Pintu Kedatangan WNA
Dihubungi terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut, penderita sempat mengalami demam dan batuk.
Adapun gejala yang biasa ditemui pada penderita Kraken atau subvarian Omicron XBB 1.5 berupa suara serak dan sakit tenggorokan, diare, nyeri otot, batuk, sakit kepala, dan demam.
"Gejala ringan, batuk, dan sedikit demam," kata Nadia.
Baca juga: Kemenkes: Total Ada 3 Kasus Kraken di Indonesia, Semua Bergejala Ringan
Sebelumnya diberitakan, kasus XBB 1.5 atau Kraken di Indonesia bertambah ketika seorang perempuan yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan terinfeksi.
Maxi menuturkan, kasus ini terdeteksi pada tanggal 31 Januari 2021. Kasus terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium PCR dan whole genome sequencing (WGS).
Pasien sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 hingga tiga dosis.
"Betul (ada penambahan kasus). Perempuan 47 tahun berdomisili di Pamulang, Tangsel. Lab PCR dan WGS dilakukan GSI. Pasien sudah 3 kali vaksin dengan vaksin ke-3 tanggal 12 Februari 2022," ucap Maxi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, virus Kraken pertama kali ditemukan dari orang Polandia saat berada di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Budi menjelaskan, warga asal Polandia tersebut datang ke Jakarta pada tanggal 6 Januari 2023. Lalu, berkunjung ke Balikpapan sehari setelahnya, yakni pada tanggal 7 Januari 2023.
"Kemudian di (lakukan pemeriksaan) rapid antigen (hasilnya) negatif. Tanggal 11 Januari, dia mau naik kapal jadi di-PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," ungkap Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.