Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Bertemu Jokowi, PDI-P Wanti-wanti Dialog Tak Disalahgunakan untuk Kepentingan Politik Sesaat

Kompas.com - 27/01/2023, 19:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan agar pertemuan tokoh politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak disalahgunakan demi kepentingan politik sesaat.

Hal itu disampaikan Hasto merespons pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Kamis (26/1/2023) sore.

"Pak Jokowi selalu membuka pintu istana, dialog untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Hasto ditemui di Kantor DPC PDI-P Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).

"Tapi, ketika dialog itu ada yang menyalahgunakan hanya untuk kepentingan politik sesaat, hanya untuk kepentingan partainya, maka Jokowi punya kewenangan untuk mengambil suatu tindakan strategis seuai kewenangan presiden," ujarnya lagi.

Baca juga: Istana Benarkan Jokowi Bertemu Surya Paloh Kemarin Sore

Hasto lantas menilai, pertemuan Surya Paloh dan Jokowi sekadar pertemuan antar pimpinan partai politik (parpol) dengan kepala negara.

Di sisi lain, menurutnya, Presiden Jokowi bakal mengumpulkan atau bertemu pimpinan parpol, sebelum mengambil keputusan penting.

"Misal akan ada reshuffle, Pak Jokowi melakukan pemberitahuan. Tapi, pertemuan dengan Pak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketum parpol yang lain," kata Hasto.

Namun, Hasto enggan berkomentar atau berpandangan bahwa pertemuan Jokowi dan Surya Paloh mengisyaratkan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Baca juga: Demokrat Tak Khawatir Pertemuan Surya Paloh-Jokowi Gagalkan Koalisi Perubahan

Ia menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden.

"Reshuffle, kan saya berulang kali menegaskan, hanya bisa terjadi atas kehendak dari presiden. Karena presiden yang punya hak prerogratif untuk melakukan evaluasi ke jajaran kabinetnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Hasto mengajak semua pihak menunggu keputusan presiden apakah akan melakukan reshuffle atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (26/1/2023) sore.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto membenarkan informasi tersebut.

Baca juga: PDI-P Diklaim Lahirkan Banyak Pemimpin Non-Bangsawan, Hasto Singgung Jokowi Jadi Presiden karena PDI-P

"Saya dengar begitu (ketemu Kamis sore). Tapi isi pembicaraannya saya belum mendapatkan konfirmasi dari Ketum,” ujar Sugeng dihubungi Kompas.com, Jumat.

Pertemuan itu lantas dianggapnya sebagai bukti nyata bahwa hubungan Surya Paloh dan Jokowi baik-baik saja.

"Pak Surya enggak ada masalah, kan secara politik jelas kan. Bahkan, saya bilang, saya mewakili sikap Nasdem bahwa kita berkoalisi sampai 2024,” kata Sugeng.

Ia mengungkapkan, pertemuan Surya Paloh dan Jokowi berlangsung lebih dari satu jam.

Baca juga: Surya Paloh Bertemu Jokowi di Istana Kemarin, Elite Nasdem ke Sekber Gerindra-PKB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com