Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jusuf Kalla: Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah, tetapi Juga Tempat untuk Meningkatkan Ekonomi dan Pendidikan

Kompas.com - 20/01/2023, 18:29 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyambut hangat program Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) yang berupaya mengentaskan kemiskinan.

Sebab, Kalla menyebutkan, salah satu visi DMI adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

"Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan ekonomi, pendidikan, dan kecerdasan jemaah," tutur Kalla, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (20/1/2023).

Kalla mengatakan itu dalam pertemuan DMI dengan KMP di Gedung DMI Pusat, Matraman, Kota Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Kalla yakin bahwa saat ini KMP memiliki visi yang sama. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa pihaknya akan bekerja untuk mewujudkan hal tersebut.

“Kami akan bekerja bersama-sama bagaimana umat itu bukan hanya masjid tempat beribadah, tapi kami semua berupaya meningkatkan harkat hidup, bagaimana memuliakan jamaah,” katanya.

Mantan Wakil Presiden RI itu menyebutkan, jika masjid menjadi tempat untuk meningkatkan harkat hidup, umat akan lebih banyak menjadi muzakki daripada mustahik.

Baca juga: Lewat Sekolah Ceria, Dompet Dhuafa Bantu Pulihkan Semangat Guru di Cianjur

Ketua Presidium KMP Andi Juliandi menambahkan, visi dan misi KMP adalah menjadikan masjid pengentas kemiskinan. Karenanya, pihaknya akan berfokus pada bidang pemberdayaan bagi masjid-masjid.

Hal tersebut bertujuan agar masjid dapat lebih berdikari dalam memberikan kemanfaatan bagi umat.

"Alhamdulillah, KMP dan DMI dapat berdiskusi dan diterima dengan baik. Bersama DMI, nantinya KMP akan terus melakukan kolaborasi, baik itu di pusat, maupun yang ada di kabupaten maupun kota,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (20/1/2022).

Andi pun berharap, kerja sama tersebut menjadi suatu hal baik yang akan lebih besar manfaatnya.

Pada pertemuan tersebut, lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa turut hadir untuk menguatkan kolaborasi pemberdayaan dan pemakmuran masjid antara DMI dan KMP.

Baca juga: Kisah Relawan Bencana Dompet Dhuafa, Awalnya Coba-coba Jadi Keterusan

Salah satunya upaya tersebut adalah dengan mendapatkan nasihat serta arahan langsung dari Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.

Selain itu, KMP dan DMI menyelaraskan komitmen untuk menjadikan masjid-masjid di Indonesia dimakmurkan dan memakmurkan umat.

Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, pertemuan tersebut menjadi simbol diterimanya program KMP ke dalam keluarga besar DMI.

Dia menjelaskan, KMP melalui upaya-upaya yang dilakukan Dompet Dhuafa bertujuan untuk mengoptimalkan keberadaan DMI dengan mengambil satu isu, yaitu pemberdayaan.

Dengan begitu, masjid bisa diklasifikasikan berdasarkan isunya. Tujuan akhir pengklasifikasian ini adalah menjadikan masjid bisa dimakmurkan dan memakmurkan jamaahnya, sebagaimana pesan Jusuf Kalla kepada KMP.

“Hari ini, KMP bersilaturahmi dan bertemu dengan Ketua DMI, yaitu guru kita semua Bapak Haji Jusuf Kalla. Kami sudah diterima dengan baik serta mendapatkan banyak petuah dan nasihat yang sangat penting bagi pengembangan gerakan dakwah kita yang berbasis optimalisasi masjid di masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Hibah untuk MUI DKI Diusulkan Dipangkas Rp 7 Miliar, Dialihkan ke DMI DKI

Ke depannya, Dompet Dhuafa akan lebih memperkuat upayanya dalam mensyiarkan peran-peran pekerjaan dalam menggabungkan potensi yang ada di masjid-masjid yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com